Orang Tenggelam di Nagekeo

Penjelasan Lengkap Polsek Mauponggo Atas Kasus Aparat Desa Diduga Tenggelam

Begitu mendapat laporan, Kapolsek Mauponggo, Ipda Yakobus Sanam langsung terjun ke lokasi guna mengumpulkan data dan keterangan

Penulis: Hilarius Ninu | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
TKP-Inilah tempat kejadian perkara (TKP) warga Desa Wolotelu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT diduga tenggelam saat mencari ikan di Pantai Enagera, Mauponggo, Senin, 22 April 2024 siang. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Aris Ninu

TRIBUNFLORES.COM,MBAY-Laporan adanya orang tenggelam saat mencari ikan di Pantai Wolotelu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT telah disikapi aparat Polsek Mauponggo dengan cepat.

Begitu mendapat laporan, Kapolsek Mauponggo, Ipda Yakobus Sanam langsung terjun ke lokasi guna mengumpulkan data dan keterangan serta melakukan pencarian.

Sesuai laporan ke Polsek Mauponggo korban tenggelam bernama Thomas Alfa Edison Iwa, warga Desa Wolotelu, Kecamatan Mauponggo.

Thomas sehari-hari bekerja sebagai Kaur Pembangunan Desa Wolotelu di Kecamatan Mauponggo.

 

Baca juga: BREAKING NEWS : Aparat Desa di Nagekeo Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut

 

 

 

Awalnya, korban bersama dua rekannya Siding Jalla Wabang dan Silvester Pangu pergi mencari ikan di Watu Wegu, kawasan Pantai Enagera, Desa Wolotelu

Kemudian pukul 22.00 wita Kapolsek Mauponggo Ipda Yakobus K. Sanam, SH memerintahkan anggota Polsek Mauponggo untuk memastikan kebenaran informasi tersebut dan setelah dikonfirmasi bahwa benar telah terjadi hilang kontak dengan Korban saat kegiatan penangkapan ikan bersama 2 rekan lainnya.

Atas informasi itu polisi bersama-sama warga Desa Wolotelu melaksanakan pencarian hingga hari ini, senin 22 April 2024 pukul 09.30 wita.

Kapolsek Mauponggo bersama anggota melaksanakan koordinasi dan Pulbaket lanjutan terkait informasi orang Hilang di Kampung Maukeo, Desa Wolotelu

 

 

Baca juga: Kapolsek Mauponggo : Kami Sudah Cari Bersama Warga Sejak Malam Tapi Tidak Berhasil

 


Data dari keterangan di lapangan menjelaskan, pada hari Minggu, 21 April 2024 sekira pukul 18.45 wita saksi Siding Jalla Wabang dibangunkan oleh saksi Silvester Pangu yang hendak beristrahat karena cuaca.

Akan tetapi korban mengajak mereka untuk pergi menangkap ikan bersama.

karena merasa tidak enak hati saksi Siding engiakan dan sambil menunggu korban yang menurut saksi Silvester lagi ke Pantai Enagera untuk mengecek gelombang.

Setelah mempersiapkan diri,korban datang lalu bersama dua rekannyamenuju lokasi Watuwegu kawasan Pantai Enagera guna menangkap ikan dengan menggunakan panah tradisional dan yang menggunakan panah adalah Korban dan saksi Silvester.

 

Baca juga: Gigitan HPR Tertinggi Ada di Delapan Kecamatan di Sikka

 

Sedangkan saksi Siding bertugas sebagai pengumpul ikan hasil tangkapan korban dan Silvester.

Jarak antara ketiganya sekira 3 meter dan saksi Siding berada di posisi tengah antar korban dan saksi Silvester karena bertugas sebagai pengumpul ikan hasil tangkapan.

Saksi Siding juga menginformasikan kalau korban mendapatkan ikan terlebih dahulu sehingga saksi Siding pergi mengambil hasil tangkapan yang didapat korban.

Tak lama waktu berselang, saksi Silvester juga mendapatkan hasil tangkapan dan memanggil saksi Siding untuk mengambil hasil tangkapannya.

 

Baca juga: Bakal Calon Bupati Sikka Amandus dan Robert Bakal Calon Wabup Sikka Daftar di Demokrat dan Perindo

 

Namun sebelum mengambil hasil tangkapan dari saksi Silvester,saksi Siding dan Silvester masih sempat melihat korban menyalakan senter menuju darat di sekitar bebatuan pinggir pantai dan lanjut mengambil ikan hasil tangkapan saksi Silvester untuk dimasukkan ke dalam karung penampungan.


Setelah mengambil ikan dari Siding dan Silvester tidak lagi melihat korban dan nyala senter.

Kedua rekan korban pun saling mempertanyakan keberadaan korban namun belum merasa curiga kalau korban lagi menyelam untuk mencari ikan.

Bahkan Silvester ikut sempat menyelam, namun sampai ia keluar untuk menghirup napas tidak melihat korban.

 

Baca juga: Dorong Pangan Berkelanjutan, Koalisi Pangan Bernas:Hak Rakyat atas Pangan Berkualitas

 

Mereka pun mulai curiga kemungkinan korban terbawa arus. Mereka lalu mencari tapi korban tidak ada.

Keduanya lalu ke pinggir pantai dan memberitahukan kejadian tersebut pada keluarga.

Akan tetapi karena ombak yang besar sehingga kedua saksi merubah haluan untuk menepi.

Begitu di bibir pantai keduanya menemukan sepatu tenang (sepatu katak) milik korban yang terapung dan mereka mengambil barang korban untuk dibawa pulang untuk diberitahukan kepada keluarga.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved