Berita NTT

Cuaca Tak Menentu Cemaskan Petani Rumput Laut di Sabu Raijua NTT

Dampak perubahan iklim terhadap produksi dan kualitas rumput laut sangat dirasakan petani di Sabu Raijua,NTT.

Editor: Cristin Adal
POS-KUPANG.COM/AATI DHEMA
PETANI- Seorang petani rumput laut menunjukkan hasil rumput laut yang didapatnya pada Rabu, 15 Mei 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

TRIBUNFLORES.COM, SEBA - Sebagian besar masyarakat pesisir Kolo Uju di Desa Menia, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua NTT petani rumput laut.

Rumput laut menjadi harapan mereka untuk menyambung hidup. Dampak perubahan iklim yakni kondisi cuaca tak menentuk turut berpengaruh terhadap produksi dan kualitas rumput laut petani di Sabu Raijua.

Ketua RT 002 Kolo Uju, Anis Ipir mengatakan, karakter rumput laut yang berbeda juga sangat dipengaruhi kondisi air laut dan cuaca di Sabu Raijua.

Jika terlalu panas, rumput laut rentan terkena penyakit seperti ubah warna menjadi merah kemudian hancur.

Baca juga: Penilaian Survei Kesehatan Indonesia Kemenkes RI  Kabupaten Ngada Terkecil se-NTT 

 

 

Curah hujan terlalu banyak menyebabkan kerusakan pada rumput laut. Kualitas dan keberhasilan produksi rumput laut sangat bergantung pada kadar air.

"Kadang kondisi bagus kadang kondisinya kurang bagus. Kalau bagus itu kita panen banyak,"ujar Anis yang juga menjadi anggota kelompok tani rumput laut ini.

Menurutnya, kondisi yang baik untuk pembudidayaan rumput laut biasanya periode Januari sampai dengan Maret kemudian pada Desember sampai dengan Januari.

Sementara periode Mei sampai dengan November kondisi cuaca kurang mendukung untuk pembudidayan rumput laut. Biasanya pada periode ini, hasil rumput laut yang diperoleh para petani sangat sedikit.

Meskipun Sabu Raijua memiliki hasil rumput laut yang baik tetapi justru kesulitan mendapatkan bibit.

Baca juga: Mengenal Pulau Sumba Tana Humba Surga Wisata di NTT

Baru-baru ini juga mereka telah mengusulkan untuk pengadaan bibit rumput laut sebanyak 1 ton yang telah disanggupi Pemda tetapi, mencari bibit rumput laut di Sabu saat ini sangat sulit.

"Bibitnya harus dari tempat lain. Kalau dari sabu sendiri tidak bisa. Gaya bibitnya beda. Itu juga butuh ganti bibit setiap tahun,"lanjutnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Perindustrian dan Perdagangan, Lagabus Pian mengungkapkan, selama ini, untuk pembudidayaan rumput laut di Kabupaten Sabu Raijua, NTT dilakukan secara mandiri oleh masyarakat yang difasilitasi Pemda Sabu Raijua.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved