Liputan Khusus Tribun Flores

Murid Kelas VI SDI Natarita Sikka Pinjam Hp Guru Ikut Ujian Online Berbasis Android

"Sebelumnya kami juga sudah menggelar simulasi terkait pengerjaan soal-soal dan cara mengoperasikan Hp android," jelasnya

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / ARNOL WELIANTO
PINJAM HP - Brigitha Sengsara (13) siswa Kelas VI (enam) Sekolah Dasar Inpres (SDI) Natarita di Desa Darat Gunung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka meminjam Hp gurunya saat mengikutiujian asesmen sumatif akhir tahun berbasis android, Kamis (15/5). 

"HP yang digunakan ini, kami patungan dengan kaka dan adik yang di sini dan di perantauan untuk membeli Hp ini," jelasnya

Kata dia, progam pemerintah untuk menyelenggarakan ujian berbasis android namun harus memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat untuk membeli Hp android ketika sekolah tidak mempunyai komputer.

"Progam pemerintah ini boleh dilanjutkan tapi lihat juga dengan kemampuan orangtua. Semua orangtua memiliki kemampuan ekonominya berbeda-beda. Ada yang mampu beli Hp tetapi ada banyak yang tidak bisa beli Hp," katanya.

Ia hanya berharap kepada pemerintah agar memperhatikan sarana dan prasarana di sekolah tersebut agar siswa bisa mengikuti ujian asesmen sumatif akhir tahun berbasis android dengan nyaman tanpa harus meminjam HP android.

Baca juga: Jaringan HAM Sikka : Selain YS, Ada Pihak Lain Juga Terlibat


Arisan Beli Laptop

Claus Audius Philipus, Guru PJOK mengaku mengaku kasihan dengan siswi tersebut, karena harus menghadapi ujian asesmen sumatif akhir tahun berbasis android. Sebagai seorang guru mereka sangat prihatin dan ikut bertanggung jawab demi keberhasilan siswanya.

Dikatakan, orangtua siswi ini keduanya bekerja sebagai petani dan tidak memiliki handphone. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, ia menawarkan agar siswi tersebut datang ke sekolah menggunakan Hp androidnya agar mengikuti ujian asesmen sumatif akhir tahun berbasis android.

"Kita turut prihatin dengan keadaan begini, tapi mau bagaimana lagi,", ujarnya

Ia menambahkan, tidak ada komputer membuat para siswa harus membawa handphone (Hp) android sendiri dari rumah yang dipinjamkan dari keluarga dan tetangga dan para guru di sekolah itu. Jauh sebelum ujian, pihaknya sudah memberikan pelatihan beberapa kali sehingga saat ujian untuk anak-anak kelas 6 tersebut bisa melaksanakannya tanpa kendala berarti.

"Sebelumnya kami juga sudah menggelar simulasi terkait pengerjaan soal-soal dan cara mengoperasikan Hp android," jelasnya.

Namun demikian, ada juga siswa tidak punya Hp android hingga kesulitan mengoperasikannya saat ujian. Ia hanya berharap kepada pemerintah untuk membantu mengadakan komputer sehingga ke depannya siswa bisa mengetahui cara mengoperasikan komputer dan bisa mengikuti ujian online tanpa harus meminjam Hp android dari orang tua, tetangga dan para guru.

"Harapannya semoga ke depannya ada bantuan dari pemerintah semoga membantu kami laptop, dan cronbook," harapnya. Seraya menambahkan, di SDI Natarita hanya memiliki satu unit laptop untuk digunakan penginputan Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Ia menambahkan, para guru di sekolah itu pun terpaksa harus membuat arisan untuk membeli laptop untuk kebutuhan sekolah. "Kami bentuk arisan, sehingga saat ini kami sudah bisa membeli 5 unit laptop untuk digunakan bapa ibu guru," tutupnya

Diketahui, ujian asesmen sumatif akhir tahun berbasis android ini berlangsung di tingkat sekolah dasar mulai Senin, 6-10 Mei 2024.

PLT Kepala SDI Natarita, Yohanes Ento mengatakan, sekolahnya sudah memasuki tahun kedua mengikuti ujian secara online namun masih terkendala tidak tersedianya fasilitas komputer sehingga siswa harus meminjam Hp android dari orang tua, tetangga dan para guru.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved