Berita Ende

BPJS Kesehatan Ende Belum Temukan Kecurangan Klaim dari Faskes

BPJS Kesehatan Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur belum menemukan adanya fraud atau kecurangan klaim

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO
KEPALA BPJS ENDE - Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ende, Nara Grace Br Ginting saat menggelar media gathering bersama wartawan di Kabupaten Ende, Senin, 27 Mei 2024. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, ENDE - BPJS Kesehatan Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur belum menemukan adanya fraud atau kecurangan klaim fasilitas kesehatan di Kabupaten Ende.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ende, Nara Grace Br Ginting saat menggelar media gathering bersama sejumlah wartawan di Kabupaten Ende, Senin, 27 Mei 2024 menjelaskan, fraud atau kecurangan klaim dari faskes ke BPJS ada beberapa jenis diantaranya klaim fiktif ibu hamil yang tidak bersalin tetapi diklaim bersalin, pasien tidak dirawat inap tetapi diklaim dirawat inap.

"Dan itu juga kita belum temukan lalu misalnya fraud dari dokter yang ijinnya berpraktek di Ende tapi orangnya tidak ada di Ende, orangnya dimana tapi surat ijinnya ada, itu juga kita belum temukan, memang sepanjang yang terima kita laporan dan kita terima klaim yang ada sekarang kita belum temukan unsur kesengajaan, kalau dengan rumah sakit biasanya ada temuan-temuan karena kita juga diperiksa, kalau rumah sakit oleh BPK kalau kita dari pengawas internal, yang sering kita dapati itu catatan dalam artian pengkodingan," jelas Nara Grace kepada wartawan.

Lebih lanjut dia menjelaskan, dalam proses klaim rumah sakit ke BPJS Kesehatan ada kode yang harus diisi atau yang dikenal dengan istilah Inasibijis (INA-CBG) yang merupakan singkatan dari Indonesia Case Base Groups yaitu sebuah aplikasi yang digunakan rumah sakit untuk mengajukan klaim pada pemerintah.

 

 

 

Baca juga: Pemda Ende Tunggak BPJS Kesehatan, Jumlahnya Mencapai Rp 13 Miliar, Sudah Dibayar Tahun Ini

 

 

 

 

 

 

"Misalnya untuk hipertensi kodenya i-10 misalnya jadi yang sering menjadi catatan saat pemeriksaan adalah kesalahan pengkodingan, misalanya harusnya i-10 dikodingkan i-11, memang kadang ada yang mempengaruhi biaya tetapi itu bukan fraud artinya memang tidak ada unsur kesengajaan akhirnya mendapat keuntungan atau bisa juga karena kurang terlalu paham dengan koding-koding tadi karena buku panduannya bahasa Inggris," ujar Nara Grace.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved