Berita Lembata
Pemda Lembata Dinilai Belum Bisa Edukasi Rabies, Karhutla dan ASF
Pemerintah Kabupaten Lembata, NTT, dinilai belum menyentuh aspek edukasi berkaitan dengan pencegahan bencana yang kerap melanda wilayah itu, seperti.
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Pemerintah Kabupaten Lembata, NTT, dinilai belum menyentuh aspek edukasi berkaitan dengan pencegahan bencana yang kerap melanda wilayah itu, seperti rabies, kebakaran lahan dan hutan (karhutla), dan African Swine Faver (ASF) atau demam babi afrika.
Manager Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) Program Implementasi Area (PIA) Lembata, Erlina Dangu, mengatakan, pemerintah belum sepenuhnya menyentuh ke akar rumput dalam urusan edukasi seputar kebencanaan dan upaya mitigasi serta pencegahannya.
"Padahal untuk edukasi sebenarnya itu murah sekali," kata Erlina saat menghadiri rapat koordinasi lintas sektor di ruang rapat Bupati Lembata, Lewoleba, Selasa, 04 Juni 2024.
Erlina Dangu yang harir dalam rapat untuk membahas masalah kondisi luar biasa (KLB) kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan Rabies menekankan pentingnya pemerintah membangun koordinasi dengan elemen masyarakat termasuk gereja dan masjid.
Baca juga: Warga Lembata Meninggal Dunia Karena Digigit Anjing Rabies Dua Tahun Lalu
Hal itu untuk mengoptimalkan ruang-ruang pertemuan langsung dengan masyarakat untuk sosialisasi terkait karhutla.
Sebagai contoh, jelasnya, beberapa waktu lalu Plan Indonesia berkolaborasi dengan BPBD Lembata memberikan edukasi bagi masayarat di Komunitas Basis Gereja (KBG) tentang pengetahuan seputar siaga bencana.
"Masyarakat bahagia sekali. Kenapa orang tidak datang bertemu dengan kami untuk berbicara hal-hal yang begini? Dan sebenarnya itu murah sekali. Kirim surat, omong di ketua KBG, bapa mama hari ini bisa datang jam 4 sore, kami datang bawa isu ini untuk bicara. Dan orang sangat bahagia," ungkapnya.
Menurut Erlina, selama ini semua imbauan yang diterbitkan pemerintah melalui surat dan pengeras suara tidak sampai ke masyarakat dalam hal ini keluarga.
Dia menyimpulkan, lintas sektor yang selama ini terus melakukan pertemuan bersama untuk persoalan yang sama, belum bersama-sama menjalankan upaya-upaya edukasi secara serius.
Rapat ini dihadiri beberapa kepala OPD teknis lingkup Pemda Lembata, para camat dan perwakilan lembaga non pemerintah.
Beberapa rencana aksi diantaranya penetapan posko utama rabies dan karhutla di kantor BPBD Kabupaten Lembata.
Sementara itu, pos Dinas Kesehatan untuk vaksinasi manusia, Kantor Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan sebagai pos vaksinasi hewan piaraan, dan sembilan kecamatan sebagai rantai komando ke desa-desa.
Tersangka Perdagangan Orang Ditangkap Aparat Polres Lembata |
![]() |
---|
Petugas Rutan Larantuka Ikut Rapat Virtual Pemetaan Data Pengguna Layanan |
![]() |
---|
Nilai Ekspor NTT Pada April 2024 Turun 1,51 Persen dan Impor Naik 16,44 persen |
![]() |
---|
TPI Modern Akan Dibangun di Rangko dan Warloka Pesisir Labuan Bajo, Tekan Biaya Operasional Nelayan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.