Berita Kabupaten Kupang
Warga Binilaka Kupang Swadaya Perbaiki Jalan Rusak, Kecewa Janji Pemerintah Tak Kunjung Terpenuhi
"Kami sebagai masyarakat sangat menyesal. Seolah-olah kami tidak punya kontribusi terhadap negeri ini," tambahnya.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Ratusan warga Binilaka Desa Oeltua, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, secara swadaya melakukan perbaikan jalan utama (Jalan Hati Tanu Binilaka) yang semakin memprihatinkan.
Berbekal semangat gotong-royong dan rasa kecewa terhadap janji-janji pemerintah yang belum terealisasi, mereka berinisiatif memperbaiki jalan berlubang yang sulit dilalui itu.
Vinsen Lantik (45), salah satu perwakilan warga, mengungkapkan bahwa usulan perbaikan jalan telah berulang kali disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Kupang, namun belum ada tindakan konkret.
"Bahkan Bupati Kupang Pak Korinus saat meresmikan Klinik Camilus di sini pernah berjanji membangun jalan sepanjang satu kilometer, tapi sampai hari ini belum terlaksana," ujar Vinsen.
Baca juga: Ombudsman NTT Sebut ABK Pungut Tarif Tanpa Tiket hingga Jual Kasur di Atas Kapal Fery ASDP Kupang
Rasa kesal warga semakin mendalam setiap kali anggota DPRD Kabupaten Kupang turun ke desa saat hajatan politik dan berjanji memperbaiki jalan, namun hasilnya nihil.
"Kami sebagai masyarakat sangat menyesal. Seolah-olah kami tidak punya kontribusi terhadap negeri ini," tambahnya.
Dengan keterbatasan dana, warga hanya bisa memperbaiki bagian jalan yang paling rusak.
"Semua anggaran kita patungan," jelas Vinsen.
Ia juga menyampaikan bahwa warga sangat menyesal dengan keadaan jalan tersebut, dan bertekad apabila tidak ditindaklanjuti Pemkab Kupang, maka mereka lebih memilih untuk berpindah menjadi warga Kota Kupang, karena wilayah mereka hanya berbatas beberapa meter dengan Kelurahan Penfui dan Kelurahan Kolhua di Kota Kupang.
"Dua tahun lalu, kami pernah menyatakan niat untuk bergabung dengan Kota Kupang jika kondisi jalan tidak diperhatikan. Ini karena kami merasa diabaikan," jelasnya.
Rius Sair (52), warga lainnya, menekankan pentingnya jalan tersebut bagi sekitar 360 kepala keluarga yang tersebar dalam 14 Rukun Tetangga (RT) di desa itu.
Baca juga: Polisi Masih Selidiki Penyebab Balita Ditemukan tak Bernyawa di Wae Locak Manggarai
"Jalan ini menghubungkan Kota Kupang dengan Kabupaten Kupang. Pemerintah Kabupaten harusnya jangan kalah dong," tegas Rius.
Disaksikan POS-KUPANG.COM, Selasa 18 Juni 2024 siang, pemandangan gotong-royong di Desa Oeltua memperlihatkan ratusan warga, mulai dari anak-anak hingga dewasa, antusias memperbaiki jalan.
Mengunjungi Situs Budaya Megalitikum Kampung Wei Gili di Sumba Barat NTT |
![]() |
---|
Cetak Sejarah, PLN Masuk Jajaran 10 Besar Perusahaan Terbaik Asia Tenggara Versi Fortune |
![]() |
---|
6 Bulan Terakhir 51 TKI Ilegal Asal NTT Meninggal di Luar Negeri, Ada yang Diduga Dibunuh |
![]() |
---|
8 Fakta Unik Kampung Adat Bena, Kampung Megalitikum di Ngada Flores |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.