Berita Nagekeo
Harum Cengkeh dan Pala hingga Senyum Warga Mauponggo tak Seindah Jalan, Puluhan Tahun Menderita
Pohon-pohon Cengkeh terpampang rapi dengan sedikit semerbak ketika ketika melewati jalan desa dari Desa Mulakoli, Boawae.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Niko mengungkapkan ia khawatir kondisi jalan semakin buruk. Setahun lalu pernah diberikan bantuan pelebaran jalan dan pembuatan saluran namun tidak dilanjutkan sampai pengasapalan dan hotmix sehigga kondis jalan sakarang ini kian parah apalagi curah hujan di pertengahan tahun ini sangat tinggi. Kedaan ini tentu sangat meyulitkan bagai warga di sini bila terjadi bencana karena bisa tertutup longsoran. Apalagi desanya sangat dekat dengan gunung berapi aktif Ebulobo.
“Kami mau lari kemana?. Bila terjadi bencana karena berada dibawah gunung berapi kami tidak bisa menyelamatkan diri atau evakuasi karena kondisi jalan buruk seperti ini sangat tidak layak. Kami minta Jokowi bisa bantu sebelum akhir masa jabatan karena kamiakan mati semua bila terjadi bencana gunung berapi karena tidak ada jalur evakuasi,” keluhnya.
Beberapa kali jalan desa ini dipersoalkan karena masuk dalam kawasan hutan lindung. Namun berdasarkan pengecekan Media Indonesia melalui data lapangan, hanya sekitar 1900 meter persegi bagian badan jalan masuk hutan produksi bukan hutan lindung.
Sehingga sangat bisa bila dilakukan pengerjaan jalan dari proyek pemerintah dengan mekanisme yang lebih mudah. Untuk pembangunan jalan di dalam kawasan hutan pihak pemerintah wajib melakukan ijin pinjam pakai kawasan salah satu persyaratnya adalah persetujuan lingkungan yang didalamnya terdapat, UKL UPL untuk jalan dengan resiko kecil, Amdal untuk jalan dengan resiko besar dan SPPL untuk jalan tanpa resiko sesuai PP no 23 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan. Selain itu untuk luasan dibawah 5 Ha, pengurusan ijin atau persetujuan lingkungan melalui balai kawasan hutan provinsi.
Jokowi Tolong Bantu
Anselmus Mere, salah satu tokoh masyarakat kampung Dhawe, Desa Lodaolo mengatakan printisan untuk membangun jalan sudah dilakukan sejak tahun 1960-an namun sampi kini tidak ada perbaikan. Upaya warganya untuk menemui beberapa bupati tidak menuai hasil dan malahan jalan kian buruk.
Setiap inspeksi jalan tak membuat warga di desanya lega namun hanya puas dengan janj-janji manis. Kini ia dan warganya hanya bisa berharap ke pemerintah pusat dan Jokowi sebelum akhir masa jabatannya.
“Kami sudah capek minta ke pemerintah daerah, semakin mereka ini tutup mata. Padahal ini daerah potensi ekonominya kuat sekali. Jalan dibangun di tempat lain yang potensi ekonominya tidak ada, jadi kami minta tolong pak Jokowi semoga bisa dengar suara kami,” ungkap Anselmus yang juga seorang guru tersebut.
Warga kini pasrah semoga ada bantuan dari pemerintah pusat demi membantu pemulihan ekonomi yang sudah tak diperhatikan puluhan tahun lamanya. Warga berharap gencarnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan Jokowi selama masa kepemimpinnya juga dirasakan warga di 2 desa ini sebelum habis masa jabatannya tahun ini. (GG).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Berita Nagekeo
Harum Cengkeh
Warga Mauponggo
Warga Mauponggo Puluhan Tahun Menderita
Harum Cengkeh dan Pala
Tribun Flores.com
Kapolsek Mauponggo: Perdes Larangan Adat Berdampak Positif Pada Kamtibmas di Nagekeo |
![]() |
---|
Anggota Polsek Mauponggo, Nagekeo Buka Akses Jalan Longsor, Susuri Jalan Sepanjang 25 Kilometer |
![]() |
---|
Cuaca Ekstrem, 3 Rumah Warga Nagekeo Penuh Lumpur hingga Jalan Trans Flores Dipenuhi Material Banjir |
![]() |
---|
Banjir dan Longsor di Nagekeo, Badan Jalan Roboh Material Bertebaran di Badan Jalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.