Berita Manggarai Barat
Labuan Bajo Manggarai Barat 'Juara' Pertama Kasus Narkotika di NT
Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat menempati posisi pertama se-Provinsi NTT sebagai wilayah dengan tingkat kasus penyalahgunaan narkotika tertinggi
Penulis: Berto Kalu | Editor: Ricko Wawo
Laporan Reporter TRIBUN-FLORES.COM, Berto Kalu
TRIBUN-FLORES.COM, LABUAN BAJO - Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat menempati posisi pertama se-Provinsi NTT sebagai wilayah dengan tingkat kasus penyalahgunaan narkotika tertinggi.
Hal itu disampaikan Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Richard Nainggolan usai acara Deklarasi Anti Narkoba Masyarakat Pesisir di Waterfront Labuan Bajo, Selasa 20 Agustus 2024 sore.
"Untuk seluruh jajaran Polda NTT Manggarai Barat yang paling tinggi kasus narkoba. Ini mengindikasikan bahwa sindikat narkoba mulai infiltrasi dan perluasan pasar di NTT khususnya Manggarai Barat,"katanya. Richard tak merinci berapa angka kasus narkotika di Kabupaten Manggarai Barat.
Menurut dia Labuan Bajo yang pariwisatanya sedang berkembang maju itu rentan terjadi peredaran narkoba. Destinasi pariwisata superprioritas itu menjadi pasar menjanjikan bagi para bandar untuk memperluas bisnis haram mereka.
"Ada aspek bisnis, pasti para bandar narkoba mencari peluang apalagi Manggarai Barat termasuk maju dari sisi perekonomian, ini menjadi sasaran mereka. Maka perlu ada kita BNN melakukan penguatan masyarakat untuk menolak pengaruh narkoba," jelasnya.
Richard melanjutkan, perang melawan narkoba di wilayah Manggarai Barat memerlukan kerja sama sinergis antara pemerintah dan elemen masyarakat.
Selain itu, lanjut Richard, Kepala BNN Marthinus Hukom dan Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng juga menandatangani Mou dan Naskah Perjanjian Hibah Daerah dalam rangka percepatan pembentukan BNN Kabupaten Manggarai Barat.
"Tadi sudah dilakukan deklarasi, masyarakat di Manggarai Barat ini melawan dan tidak setuju ada penyalahgunaan atau peredaran gelap narkotika. Pembentukan BNNK dalam proses tadi sudah ada MoU kepala BNN dan wakil bupati untuk percepatan pembentukan BNNK," ungkapnya.
Sebelumnya Kepala BNN Marthinus mengaku melihat potensi peredaran narkoba di Labuan Bajo apalagi ada rencana penerbangan langsung dari luar negeri ke Labuan yang dimulai 3 September mendatang. Ia memastikan akan menjaga Labuan Bajo dari peredaran narkoba.
"Dalam hal ini saya sebagai kepala BNN melihat potensi itu dan kita harus bisa menjaga. BNN secara struktural bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dalam hal ini bupati dan wakil Bupati untuk mengantisipasi sejak awal. Saya melihat pemerintah Manggarai Barat susah mengantisipasi potensi itu," ujarnya.
Marthinus mengatakan salah satu pertimbangan mempercepat pembangunan BNNK adalah dengan melihat perkembangan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.
"Karena bisnis haram ini dia berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan pariwisata. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat tinggi, daya gerak juga tinggi maka propaganda-propaganda penggunaan narkoba ini akan besar juga dan pasarnya otomatis akan meningkat. Kita lakukan pencegahan semaksimal mungkin," tegas Marthinus.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.