Erupsi Gunung Lewotobi Laki laki

Pemkab Flores Timur Siapkan Rp 3 Miliar untuk Normalisasi Jalur Banjir dari Gunung Lewotobi 

DPRD Flores Timur bersama Pemerintah Kabupaten Flores Timur menyepakati anggaran Rp 3 miliar untuk normalisasi jalur banjir dari Gunung Lewotobi.

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
JALUR LAHAR- Lintasan banjir dari Gunung Lewotobi Laki-laki mengarah ke Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Juli 2024. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- DPRD Flores Timur bersama Pemerintah Kabupaten Flores Timur akhirnya menyepakati anggaran Rp 3 miliar untuk normalisasi jalur banjir dari Gunung Lewotobi Laki-laki, Selasa, 20 Agustus 2024.

Kesepakatan ini menjadi angin segar bagi ratusan nyawa di Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura yang terus diteror banjir lahar dingin dari gunung yang masih erupsi dengan status Level III (siaga).

Anggota DPRD Flores Timur, Konrardus Kusno Wada, mengatakan anggaran Rp 3 miliar telah ditetapkan lewat pengetukan palu sidang dan penandatanganan nota kesepahaman antara dua lembaga.

"Sudah penetapan dengan tanda tangan MoU, nota kesepakatan. Nominalnya itu Rp 3 miliar, nanti distribusinya akan dibagi, sebagiannya untuk normalisasi jalur banjir," katanya kepada wartawan, Rabu, 21 Agustus 2024.

 

Baca juga: BPBD Flores Timur Belum Terima Data Rumah Rusak Akibat Abu Gunung Lewotobi 

 

 

Wakil rakyat daerah pemilihan 7 dari Partai PDI Perjuangan ini bersyukur atas anggaran yang dikucurkan untuk mengatasi persoalan urgen bagi sekian banyak warga yang hidup dalam ancaman bencana.

Konrardus berharap agar normalisasi segera dieksekusi karena sebentar lagi memasuki musim penghujan, apa lagi curah hujan di Ile Bura dan Wulanggitang cukup ekstrem.

"Harus dipercepat eksekusi anggaran. Cuaca di bawah cukup ekstrem, kadang panas tapi tiba-tiba hujan. Aktivitas gunung masih tinggi, warga takut ancaman banjir dan abu, apa lagi sebentar lagi musim hujan," pungkasnya.

Sebelumnya, warga Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, mendesak Pemerintah Daerah Flores Timur segera menormalisasi jalur banjir lahar dingin.

 

Baca juga: Video Viral, Puisi Kritik Sosial Pakai Bahasa Kupang saat HUT ke 79 RI di Pakubaun Amarasi NTT

 

"Banjir sudah lebih dari 4 kali. Setiap kali hujan, pasti ada banjir. Kami tidak bisa tidur, selalu gelisah kalau cuaca berubah mendung," ungp warga setempat, Rasdiana Hasulie.

Keadaan paling mencekam di RT 04 dan RT 05 karena terdapat dua lintasan banjir. Aliran banjir deras membawa material batu besar ke pemukiman yang terpaut jaraknya ratusan meter.

TRIBUNFLORES.COM sempat menyusuri lintasan banjir dari RT 05. Jalur yang baru terbuka itu tampak semakin lebar. Bebatuan besar merusaki tanaman komoditi.

 

Berita TribunFlores.com Lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved