Berita Lembata

Lima Calon Bupati Lembata Komitmen Perjuangkan Kedaulatan Pangan Lokal 

Komunitas Pandu Budaya Lembata menginisiasi diskusi daring (Minggu, 8/9) dengan menghadirkan para calon Bupati Lembata periode 2024-2029 sebagai naras

Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/RICKO WAWO
Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Sjamsul Hadi (kiri) dan Penjabat Bupati Lembata Matheos Tan hendak menikmati olahan pangan lokal masyarakat dalam acara Festival Pangan Lokal Masyarakat Adat di Taman Kota Swaolsa Tite, Selasa, 29 Agustus 2023. 

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Komunitas Pandu Budaya Lembata menginisiasi diskusi daring (Minggu, 8/9) dengan menghadirkan para calon Bupati Lembata periode 2024-2029 sebagai narasumber yang membahas tentang Masa Depan Kedaulatan Pangan Lokal Lembata, antara Harapan dan Kenyataan.  

Moderator, Syamsul Taib pada cuplikan pembuka menjelaskan, point penting kedaulatan pangan adalah meminimalisasi dominasi kebergantungan pada pangan impor atau yang datang dari luar Lembata, misalnya berasnisasi yang masif mulai tahun 70-an. 

Tujuan lain adalah untuk mengembalikan identitas keberagaman pangan lokal dari monopoli keseragaman pangan.
Hadir sebagai keynote speaker adalah Syamsul Hadi, Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek RI.

Ia mendorong para narasumber untuk melihat sejarah kedaulatan pangan Lembata yang kini mengalami degradasi. 

“Meninjau dari perjalanan sejarah Kabupaten Lembata tahun 60-an sampai 80-an, kemandirian dan kedaulatan pangannya sangat bagus. Namun sudah mengalami perubahan khususnya pola konsumsi.”

Ia juga menjelaskan hubungan antara Pangan Lokal dengan budaya masyarakat Lembata yang saat ini masih terawat. Karena itu, budaya yang masih eksis mesti dilihat sebagai peluang untuk menghidupkan kedaulatan pangan lokal Lembata.

“Adat istiadat dan ritus yang ada di pulau Lembata tidak lepas dari ucap syukur panen raya khususnya pangan lokal, misalnya pesta kacang. Masyarakat masih menjaga nilai-nilai khususnya kearifan lokal yang ada. Bagaimana keberpihakan terhadap budaya di Kabupaten Lembata? Kebudayaan tidak lepas dari kedaulatan pangan misalnya ritual,” ungkap Syamsul Hadi yang sudah lebih dari dua kali mengunjungi Lembata.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pangan lokal merupakan keprihatinan nasional bukan saja di Lembata. Pemerintah pusat membuka ruang untuk sama-sama dengan pemerintah daerah mengembalikan eksistensi kedaulatan pangan lokal Lembata. Salah satu contoh kerja sama yang dibangun adalah program Muda Berdaya untuk Kedaulatan Pangan.

Ia juga menjadikan Desa Watodiri sebagai cerminan konsistensi masyarakat menjaga budaya pangan lokal, juga mengajak kerja sama lintas sektor, generasi muda, pemerintah, Pandu Budaya untuk sama-sama menggelorakan Kedaulatan Pangan lokal Lembata.

Lima Kandidat Hadir Berdiskusi

Ada lima kandidat bupati Lembata hadir memenuhi undangan panitia yakni Jimi Sunur, Simeon Lake, Thomas Ola, Vian Burin dan Kanisius Tuaq. Sedangkan Marsianus Jawa tak memenuhi undangan karena ada agenda lain yang bertabrakan. 

Narasumber pertama, Jimi Sunur memulai dengan menampilkan data tentang regulasi yang mengatur tentang pangan sekaligus memaparkan komitmennya untuk kedulatan pangan lokal. Ia menjelaskan pangan lokal seperti ubi, pisang juga memiliki nilai gizi dan bisa menggantikan beras. Komitmen ini akan ia lakukan jika terpilih menjadi Bupati.

Selain itu, Thomas Ola berkomitmen untuk menjadikan masyarakat Lembata berperadaban dan berdaulat pangan. Ia juga menjelaskan bahwa pangan lokal tidak hanya berkaitan dengan konsumsi melainkan juga produksi dan distribusi. 


Untuk mewujudkan ini, perlu adanya branding yang bisa disalurkan lewat kemajuan media digital. Jika pangan lokal berdaulat, ia yakin, stunting bisa diatasi.

Kanisius Tuaq, Calon Bupati dari partai PAN dan NasDem menjelaskan, bicara tentang pangan lokal mesti dipahami juga masalah atau tantangannya, misalnya pemanasan global dan ketidakseimbangan antara produksi dan kebutuhan masyarakat akibat dari pertumbuhan penduduk. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved