Berita Manggarai Barat

UMKM Perempuan dan Disabilitas di Labuan Bajo Diberdayakan, Perkuat Daya Saing di Pasar Pariwisata

Memperkuat daya saing di pasar pariwisata yang semakin kompetitif, 21 pelaku UMKM lokal di antaranya perempuan dan kaum disabilitas di Labuan Bajo

Penulis: Berto Kalu | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/BERTO KALU
Foto bersama usai pelatihan dan pemberdayaan bagi perempuan dan kaum disabilitas di Labuan Bajo, NTT. Kamis 12 September 2024. 

Laporan Reporter TRIBUN-FLORES.COM, Berto Kalu

TRIBUN-FLORES.COM, LABUAN BAJO - Memperkuat daya saing di pasar pariwisata yang semakin kompetitif, 21 pelaku UMKM lokal di antaranya perempuan dan kaum disabilitas di Labuan Bajo diberdayakan dengan pelatihan keterampilan bisnis dan kesiapan digital.

Pelatihan ini diselenggarakan Indonesia Financial Group (IFG), Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi berkolaborasi bersama BerdayaBareng. Kegiatan berlangsung sejak 10-12 September 2024 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Divisi Pengadaan dan Pengelolaan Aset IFG Purwo Nugroho mengatakan, pengembangan UMKM menjadi salah prioritas pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) IFG beserta anak perusahaan. 

Hal tersebut juga sejalan dengan arahan Kementerian BUMN dan sesuai dengan fokus bisnis beberapa anggota holding IFG yang berorientasi pada pengembangan usaha mikro dan usaha kecil. 

Baca juga: Masuk ke Indonesia Lewat Jalur Tikus WNA Filipina Diamankan Imigrasi Labuan Bajo

 

 

"Melalui program ini, harapannya pelaku usaha UMKM perempuan dan disabilitas di Labuan Bajo dapat menginspirasi dan mengerakkan semangat pelaku usaha UMKM di sekitar mereka dan berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian Labuan Bajo dari bidang pariwisata ke depannya," ujar dia.

Purwo menambahkan fokus utama pelatihan adalah membangun kapasitas dan kapabilitas dalam digital serta pelatihan literasi keuangan dan bisnis. Selain itu melalui pelatihan daring, peserta mempelajari topik-topik yang brelevan seperti optimalisasi bisnis pariwisata menggunakan platform digital, hospitality service, english training, dan public speaking. 

Sebagai bagian dari ekosistem BerdayaBareng, peserta akan terus dipantau melalui program evaluasi dan monitoring selama 6 bulan hingga 1 tahun untuk memastikan program pelatihan tersebut berdaya guna bagi semua peserta.

"Program ini merupakan bagian dari upaya lebih besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan mendukung pengembangan UMKM di sektor pariwisata. Peserta akan mendapatkan akses ke sumber daya, pelatihan, dan mentorship yang difokuskan untuk mengatasi tantangan serta memanfaatkan peluang unik yang ada di wilayah Labuan Bajo," ungkapnya.

Baca juga: Labuan Bajo Mendadak Mundur Sebagai Tuan Rumah ETMC, Renovasi Stadion Terus Berjalan

Sekretaris Perusahaan IFG Oktarina Dwidya Sistha mengatakan program pemberdayaan perempuan dan disabilitas ini sejalan dengan komitmen IFG untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas perempuan dan kaum disabilitas. 

"Kenapa disabilitas kenapa perempuan? karena kami sendiri juga memang punya komunitas untuk perempuan. Kami ada namanya komunitas srikandi dan komunitas disabilitas. Tahun ini temanya kita coba UMKM yang memang khusus untuk disabilitas dan perempuan," jelasnya. 

"Semangat perempuan-perempuan di Labuan Bajo ini luar biasa untuk pelaksanaan UMKM dan akhirnya kami coba ya sudah kita spesifik-in lagi aja ke perempuan dan disabilitas karena kita juga menggandeng dari berdaya berdaya group," tambahnya. 

Sementara itu, Ida Ayu Putu Merlina Wiryani salah satu peserta pelatihan mengatakan program Inklusif BerdayaBareng sangat berdampak bagi pelaku UMKM di Labuan Bajo. 

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved