Laka Lantas di Flores Timur

Fakta-fakta TKP Lakalantas Renggut Nyawa Perawat di Flotim, Dua Anaknya Yatim Piatu

Trayek lurus jalan Trans Pulau Flores wilayah Desa Tiwatobi, Kecamatan Ile Mandiri, Kabupaten Flores Timur, menjadi tempat kejadian perkara (TKP) kema

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Andreas Koten dan Helena Peni Koten saat memegang foto ibunya, Bergita Bunga Nuhan yang meninggal dunia akibat kecelakaan. 

"Iya, tapi jangan lupa pemerintah desa kita juga umumkan ke warga, tidak boleh lagi ada ikat-ikat ternak," sahut warga lainnya.

Salah satu warga itu adalah saksi di sekitar TKP. Meski tak melihat seperti apa kecelakaan terjadi, namun dirinya sempat mengangkat tubuh korban yang berlumuran darah.

"Tangan saya banyak darah, saya angkat dia, luka di bagian kepala," katanya

ANAK KORBAN JADI YATIM PIATU

Kematian Bergita Roswita Bunga Nuhan dalam insiden kecelakaan maut di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT, membawa duka mendalam bagi dua anaknya yang masih bocah.

Dua anaknya, Andreas Koten (9) dan Helena Peni Koten (6), tak kuasa menahan air mata saat tahu kabar duka itu. Dua bocah itu harus menjalani hidup yang lebih berat. Ayahnya, Dadianus Koten, juga telah meninggal sejak 2020 silam.

Andreas dan Helena selama ini tinggal bersama Bergita Nuhan di Desa Watotutu, Kecamatan Ile Mandiri. Keduanya bersekolah di SDK Santa Camrmen Salles Larantuka.

Bergita merupakan perawat berstatus ASN di Puskesmas Waimana, Kecamatan Ile Mandiri. Tempat kerjanya tak jauh dari rumahnya.

"Mereka dua (Andreas dan Helena) selama ini tinggal bersama opa dan mamanya (Bergita). Suaminya sudah meninggal sejak 2020, pas Covid-19, tapi bukan karena covid, dia sakit lain," ungkap salah satu keluarga.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved