Unika St Paulus Ruteng

Peringati Hari Sumpah Pemuda, EDSA Unika St. Paulus Ruteng Gelar Lomba Debat British Parliamentary

Kegiatan ini dilaksanakan dua hari karena penyelenggara debat (EDSA) mempertimbangkan  waktu debat dan jam kuliah para debaters.

Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
FOTO BERSAMA USAI DEBAT - English Department Students' Association (EDSA) Universitas Katolik Indonesia (Unika) St. Paulus Ruteng, menggelar lomba debat British Parlimentary di Ruangan Pertemuan Prodi dan Ujian Skripsi Unika St. Paulus Ruteng (Gedung Utama Barat Lantai 3) pada, 14-15 Oktober 2024. 

Laporan Mahasiswa Unika St Paulus Ruteng, Karno Dentius Oche

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG - English Department Students' Association (EDSA)  Universitas Katolik Indonesia (Unika) St. Paulus Ruteng, menggelar lomba debat British Parlimentary di Ruangan Pertemuan Prodi dan Ujian Skripsi Unika St. Paulus Ruteng (Gedung Utama Barat Lantai 3) pada, 14-15 Oktober 2024.

Perlombaan debat ini, merupakan salah satu mata lomba yang diselenggarakan oleh EDSA dalam memperingati hari sumpah pemuda 28 Oktober 2024.

Kegiatan ini dilaksanakan dua hari karena penyelenggara debat (EDSA) mempertimbangkan  waktu debat dan jam kuliah para debaters.

Hari pertama debat dimulai pukul 17.00-19.00 Wita dan 17.00-20.00 Wita di hari kedua.

 

Baca juga: Wisuda di Unika Santu Paulus Ruteng, Rektor Maksimus : Karakter Sebagai Fondasi Utama


 

 


Peserta dalam perlombaan ini berjumlah 20 orang. 

Peserta debat adalah mahasiswa aktif  semester satu sampai lima (1-5) program studi Bahasa Inggris Unika St. Paulus Ruteng.

Hadir dalam perdebatan ini,  Benedikto Cahya Darma dan Gregoria  Wiwin Komaladewi sebagai juri debat.

Menjadi Best Speaker dalam perlombaan debat ini adalah, Prisilia Jenifer Chintia (1) dan Habel Norvendy Lado (2).

Ketua divisi keilmuan dan penalaran English Department Students' Association (EDSA), Wilhelmkna Tantri, kepada TRIBUN FLORES.COM menjelaskan selain untuk memperingati hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2024, perlombaan debat ini juga bertujuan untuk menemukan mahasiswa yang mempunyai kemampuan dalam debat, dan menjadi perwakilan EDSA untuk perlombaan debat di tingkat Fakultas.

Untuk diketahui, perlombaan debat ini menjadi program berjenjang dari HPMS sampai ke tingkat  Universitas. 

"Debaters yang menjadi best Speaker di Universitas nantinya akan menjadi delegasi kampus untuk perlombaan tingkat Nasional," jelas Tantri.

Dalam perlombaan debat tingkat EDSA ini, pihaknya (EDSA) menggunakan sistem British Parlimentary, karena menurut Tantri, perdebatan internal EDSA mengikuti aturan Nasional.

Adapun Yeremias Ansi Ranggut, salah satu peserta yang mengikuti perlombaan debat ini mengaku, sistem debat menggunakan British Parliamentary sangat bagus. 

Karena kata dia, dalam debat British Parliamentary, debaters tidak menggunakan data tetapi lebih mengedepankan logika.

Dengan mengedepankan logika, kata Ansi, para debaters  menjadi mandiri dalam berpikir.

"Debaters juga diharuskan untuk bisa berpikir kritis dan berpikir cepat," jelasnya.

"Harapan saya lembaga Unika St. Paulus Ruteng kedepanya, terus mendukung mahasiswanya melalui kegiatan-kegatan Akademik sepeti ini," tambah Ansi.

Senada dengan Ansi, Maria Prisila Ajul, salah satu peserta debat menyebut debat ini sangat bermaanfaat karena bisa meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. 

Maria juga berharap, agar Unika St. Paulus Ruteng terus mendorong mahasiswanya untuk berpikir kritis melalui perlombaan seperti ini.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved