Konflik Lahan di Adonara

95 Personel Polda NTT Tiba di Adonara untuk Amankan Konflik Batas Tanah

Kepolisian Daerah (Polda) NTT mengirim 95 personelnya untuk mengamankan situasi konflik berdarah gegara batas tanah antara Desa Ilepati dan Bugalima,

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
Suasana apel pengecekan personel di depan Kantor Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Pulau Adonara, Rabu, 23 Oktober 2024. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Kepolisian Daerah (Polda) NTT mengirim 95 personelnya untuk mengamankan situasi konflik berdarah gegara batas tanah antara Desa Ilepati dan Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.

95 personel dipimpin Karo Ops Polda NTT, Kombes Pol Deonijiu De Fatima tiba di Desa Bugalima siang tadi. Setelah apel pengecekan personel, mereka langsung membangun tenda dan dapur di halaman Kantor Desa, Rabu, 23 Oktober 2024.

Deonijiu menjelaskan kekuatan personelnya yang terdiri dari Brimob, Samapta, Reserse dan Kriminal, Inafis, dan Kesehatan sangat siap membantu Polres Flores Timur.

"Kami datang untuk memberikan bantuan pelayanan kepada masyarakat yang saat ini mengalami keributan di antara kedua kubu," kata Deonijiu didampingi Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita.

Baca juga: Lapas Lembata Adakan Baksos Bangun Rumah Pastoral Kapela St Yoseph Waikilok

Sementara peralatan, jelasnya, pihaknya membawa dapur lapangan, mobil watergen dan water tretment, kendaraan kesehatan, dan kendaraan identifikasi.

Deonijiu memastikan bahwa personel tetap berada di lokasi konflik hingga kedua belah pihak yang bertikai dipertemukan dalam satu forum untuk dimediasi oleh Pemerintah Flores Timur.

Diketahui, konflik berdarah antar warga Desa Ilepati dan Bugalima menimbulkan dua korban jiwa, empat orang luka tertembak senapan, dan 51 unit rumah rusak.

Konflik tapal batas tanah yang sudah terjadi sejak puluhan tahun silam itu tak kunjung usai meski pernah dimediasi Pemkab Flores Timur pada tahun 1990-an.

Pertikaian semakin melebar lantaran beberapa warga desa sekitar disebut-sebut ikut campur dalam bentrok tersebut.

Hingga Rabu sore, situasi di Desa Bugalima dan Ilepati sudah kondusif. Aparat bersenjata lengkap terus memantau ketat dan menyusuri setiap sudut wilayah.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 


Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved