Berita NTT

Dibalik Kebiasaan Memilih Garam, Ada Fakta Mengejutkan tentang Konsumsi Yodium di NTT

Temuan ini menjadi peringatan bagi pemerintah daerah dan pemangku kebijakan untuk segera memperkuat program penambahan iodium

|
Penulis: Nofri Fuka | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Dibalik Kebiasaan Memilih Garam, Ada Fakta Mengejutkan tentang Konsumsi Yodium di NTT. 

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG –  Kebiasaan kita memilih garam ternyata menyimpan rahasia besar yang berdampak pada kesehatan anak. 

Pemantauan konsumsi garam tingkat rumah tangga, baru-baru ini dilakukan oleh Koperasi Mahyra Utama Sejahtera mengungkap fakta mengejutkan: meski konsumsi garam beryodium meningkat, namun di banyak wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT), terutama di pedesaan, konsumsi garam beryodium masih rendah, 23 Oktober 2024.

Pemantauan yang melibatkan ratusan rumah tangga di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Hasilnya luar biasa: merek garam "Cap Kapal" memang populer, namun penggunaan garam tanpa merek atau tidak beryodium masih cukup tinggi, terutama di daerah pedesaan. 

Temuan ini menjadi peringatan bagi pemerintah daerah dan pemangku kebijakan untuk segera memperkuat program penambahan iodium di NTT. 

 

Baca juga: Tingkatkan Kapasitas Industri Garam NTT, MUSE Gelar Pelatihan Iodisasi dan Titrasi

 

 

 

Tingkat pendidikan juga menjadi faktor penting dalam pemilihan garam beryodium. Studi menunjukkan bahwa masyarakat dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung lebih sadar akan pentingnya mengonsumsi garam beryodium. 

Namun, kebiasaan dan preferensi lokal, seperti penggunaan garam bertekstur kasar, masih mempengaruhi pilihan mereka. 

Rendahnya kesadaran akan pentingnya yodium jika dibiarkan dapat mematikan angka kekurangan yodium di wilayah tersebut, yang berisiko terhadap kesehatan masyarakat, terutama anak-anak dan ibu hamil.

“Kalau masak diberi garam halus beryodium, takaran sedikit saja sudah terasa asin. Kalau pakai garam kasar butuh takaran yang lebih banyak baru berasa asin, begitu alasan sebagian masyarakat. Apalagi kalau ada pesta besar, yang membutuhkan masakan dalam jumlah besar, 100 persen kami memakai garam kasar, karena takut ke asinan," terangnya. 

 

Garam Yodium
Garam Yodium (TRIBUNFLORES.COM/HO-IST)

 

Jika semua pihak, baik pemerintah, produsen, maupun masyarakat bekerja sama dengan baik, diharapkan konsumsi garam beryodium di NTT dapat meningkat secara signifikan, mengurangi risiko kekurangan yodium, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 

Dengan tindakan yang cepat dan terkoordinasi, upaya untuk memastikan seluruh masyarakat NTT mendapatkan akses terhadap garam beryodium berkualitas dapat tercapai, serta mampu melindungi kesehatan generasi masa depan dari dampak buruk kekurangan yodium.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved