Berita Flores Timur
Kinerja Atasi Tengkes Dianggap Berhasil, Flores Timur Dapat Insentif Rp 5,6 Miliar
Pemerintah Pusat memberikan penghargaan bagi Kabupaten Flores Timur karena dianggap berhasil dan punya inovasi mengatasi tengkes atau stunting. Pengha
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- Pemerintah Pusat memberikan penghargaan bagi Kabupaten Flores Timur karena dianggap berhasil dan punya inovasi mengatasi tengkes atau stunting. Penghargaan itu berupa insentif sebesar Rp 5,6 miliar rupiah.
Hal ini diungkapkan Kepala Baappelitbangda Flores Timur, Apolonia Korebima, saat rapat koordinasi pelaksanaan sistem manajemen dalam rangka pelaksanaan 8 aski konvergensi stunting yakni 'Aksi 6' pada Kamis, 24 Oktober 2024 lalu.
"Kinerja kita dianggap berhasil, upayanya itu yang dianggap sangat inovatif sehingga kita dapat dana inseftif daerah (DID) Rp 5,6 miliar," ujar Apolonia Korebima dihadapan peserta rapat dari Dinas BP2KBP3A Flores Timur, Dinas Kesehatan, dan OPD setempat.
Menurut Apolonia, penghargaan itu masuk dalam kategori kinerja penurunan stunting Tahun anggaran 2024.
Meski prevalensi stunting Flores Timur belum turun signifikan, namun kerja keras pemangku kepentingan di wilayah itu patut bersyukur karena hanya beberapa daerah di Indonesia yang mendapat sentuhan Dana Insentif Daerah (DID).
"Memang angka (stunting) kita masih 19 persen, tapi kita patut bersyukur daerah kita diberi dana Rp 5,6 miliar untuk tahun 2024 ini," ucap Apolonia.
Dia menegaskan, penggunanan dana Rp 5,6 miliar tersebut bukan untuk pembayaran gaji, tambahan penghasilan, honorarium, ataupun perjalanan dinas.
"Penggunaan DID mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan RI nomor 43 Tahun 2024. Hal yang dilarang adalah penggunaan DID untuk gaji, tambahan penghasilan, honorarium dan perjalanan dinas," pungkasnya.
Prevalensi stunting posisi September 2024 sebanyak 3.088 dari 16.243 sasaran atau 19 persen. Angka yang cukup tinggi ini menjadi tantangan ke depan dalam upaya gempur stunting.
Menurut Apolonia, capaian 19 persen belum bisa dikatakan membanggakan karena target untuk tahun 2025 harus turun menjadi 10 persen. Sementara target di tahun 2024 yang tersisa dua bulan ini adalah 14 persen.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Empat Paslon Bupati-Wakil Bupati Flores Timur 'Duel' Argumen di Debat Pilkada |
![]() |
---|
Kesadaran Wajib Pajak di Manggarai Masih Rendah |
![]() |
---|
Ada Penyesuaian Tarif Paspor, Plt Dirjen Imigrasi: Pilih Sesuai Kebutuhanmu |
![]() |
---|
Inovasi Sahabat Sehat, Ikhtiar Tenaga Kesehatan di Pelosok NTT Merawat ODGJ |
![]() |
---|
Program JKN Setia Melindungi Penduduk Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.