Gunung Lewotobi Meletus

BNPB Mohon Doa Erupsi Lewotobi Laki-laki di Flores Timur Berakhir

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta doa seluruh masyarakat Indonesia agar bencana alam, erupsi Ile Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Fl

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/IST
EVAKUASI - Petugas sedang melakukan evakuasi korban erupsi Ile Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.  

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG  -Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta doa seluruh masyarakat Indonesia agar bencana alam, erupsi Ile Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT berakhir.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers, Selasa 5 November 2024 menyebut Penjabat Bupati Flores Timur sudah menetapkan status tanggap darurat. 

Penetapan itu sehingga semua pihak bisa lebih cepat merespons ini. Seluruh jajaran dari berbagai kementrian dan lembaga dikerahkan untuk membantu masyarakat. 

"Ini masih tanggap darurat bencana, menyelamatkan masyarakat dan mengevakuasi, kita sudah clear radius 7 kilometer," kata dia. 

Dia mengatakan, Kemenkes dan BNPB juga telah menyalurkan berbagai bantuan ke lokasi kejadian. Pihaknya juga terus melakukan pemantauan secara teliti terhadap potensi bahaya. Dengan dasar itu maka tahapan perbaikan bisa dilakukan. 

"Mohon doanya agar bencana ini segera selesai. Masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan normal," kata dia. 

Setelah tahapan tanggap darurat selesai, maka dilanjutkan dengan rehabilitasi untuk perbaikan yang ada. Nantinya akan ada dukungan dari semuanya kementerian dan lembaga. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Pengungsi Gunung Lewotobi Meninggal Dunia di Tempat Pengungsian

 

Laporan yang diterima ada 9 korban jiwa dan 1 oran kritis. Karena ini tahap darurat, menurut dia, fokus utama adalah penanganan masyarakat terdampak termasuk evakuasi warga yang masih berada di zona merah. 

Kehadiran Kepala BNPB dan Kementerian Sosial di Flores Timur, kata dia, akan melancarkan penanganan. BNPB terus memantau secara detail kondisi Ile Lewotobi Laki-laki. 

"Memang saat keadaan darurat, memang semua belum terbuka. Beberapa hari ini akses bisa terbuka," kata dia. 

53 warga dilaporkan mengalami luka-luka imbas dari erupsi Ile Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT. 
Penjabat Gubernur NTT Dr Andriko Noto Susanto menyebut, selain korban luka-luka, terdapat 10 korban jiwa yang terdiri dari 4 laki-laki dan 6 perempuan.

“Kemudian yang luka-luka ada 59 orang yaitu dari berbagai desa, meliputi Desa Dulipali, Klatanlo, dan Hokeng Jaya yang dirawat di Puskesmas Boru dan Puskesmas Lewolaga serta yang dirujuk ke RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka ada 1 orang," ujarnya, di Kupang, Senin 4 November 2024.

Adapun fasilitas yang rusak adalah 18 unit TK/PAUD, 1 unit Sekolah Dasar (SD), SMP 3 unit, SMK/SMA itu 3 unit. Sedangkan, hunian masyarakat yang tersebar di 8 desa sekitar 2.384 unit. 

"Fasilitas umum lainnya yang juga terdampak ada asrama 3 unit, ada biara 3 unit, ada kapel 3 unit, ada gedung koperasi 2 unit, bank 2 unit yaitu Bank BRI dan Bank NTT, kantor pos dan Giro 1 unit, Koramil dan Polsek,” kata Andriko Susanto.

Menurut dia, tiga kecamatan yang terdampak erupsi tersebut meliputi Kecamatan Wulanggitang, Ile Bura, dan Titehena. Dia menyebut para pengungsi ditampung pada tiga posko utama.

"Dari Nobo, Klantalo, Dulipali, Hokeng Jaya, Boru, Boru Kedang, Nawokote dan Bolilera, sebanyak 1.944 jiwa," kata dia. 

Dia mengatakan, tiga posko utama yakni adalah Posko Desa Lewolaga 647 jiwa, Kokang 510 orang, Konga 787 orang. Sementara terdapat warga lainnya yang tersebar di Kabupaten Sikka dan pemukiman lainnya. 

Pemerintah Kabupaten Flores Timur (Flotim) menetapkan status tanggap darurat selama 58 hari untuk menangani bencana erupsi Ile Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flotim. 

Penjabat Gubernur NTT Dr Andriko Noto Susanto menyebut, penetapan itu berdasarkan surat keputusan Penjabat Bupati Flores Timur nomor BPBD 300.0:.5/2024/Pit.KL/XI/2024.

Baca juga: Rumah Nyaris Disasar Material Panas Gunung Lewotobi, Sisahkan Kubangan Besar

 

"Tentang penetapan status tanggap darurat bencana alam erupsi gunung merapi Ile Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang Kabupaten Flores Timur," kata Andriko Susanto di Kupang. 

Masa tanggap darurat terhitung sejak tanggal 4 November hingga 31 Desember 2024.
Dengan penetapan itu, maka ada kolaborasi penanganan dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten. Nantinya intervensi anggaran akan menggunakan pos anggaran di pemerintah.

Menurut dia, masa tanggap darurat tiga bulan itu sangat penting. Sebab, akan menjadi bagian penting dalam penanggulangan. Kemungkinan perpanjangan masa tanggap darurat bisa dilakukan jika penanganan masih dibutuhkan. 

Andriko Susanto juga menyampaikan total ada 10 korban jiwa dengan rincian 4 laki-laki dan 6 perempuan. Semua korban telah teridentifikasi oleh tim yang melakukan penanggulangan di lokasi kejadian.

Andriko Susanto juga meminta masyarakat yang masih berada di sekitar gunung Ile Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur untuk segera mengosongkan kawasan tersebut. 

"Kami mengimbau masyarakat dalam radius 7 kilometer harus keluar dari situ," kata dia di Kupang. 

Menurut dia, laporan yang dia terima dari petugas pemantau gunung Ile Lewotobi Laki-laki, masih terdapat getaran-getaran kecil. Sehingga, masyarakat diharapkan agar bisa mengungsi ke titik yang ditentukan guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan. 

Andriko Susanto memastikan perbantuan dari pemerintah dilakukan. Pemprov NTT sudah menyalurkan beras bantuan sebanyak 5 ton. Selain beras, dengan penetapan status tanggap darurat maka logistik lainnya juga akan diberikan, terutama kebutuhan dasar masyarakat setempat. 

Rencananya, Pemerintah Pusat lewat BNPB dan Kementerian Sosial juga akan bergerak ke lokasi bencana. Status tanggap darurat itu, kata dia, akan menjadi dasar untuk bekerja sama dalam penanganan korban di lokasi bencana. 

Selain pemerintah, Andriko Susanto menginformasikan, dukungan juga datang dari anggota legislatif di Provinsi. Kebutuhan lainnya, juga termasuk dengan air bersih. 

Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 9 jenazah dan 1 orang dinyatakan kritis. 9 korban jiwa itu berasal dari Desa Klatanlo Kecamatan Wulanggitang sedangkan 1 orang kritis dievakuasi dari Desa Dulipali  Kecamatan Ile Bura Flores Timur.

“Setelah ditemukan dan dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan, selanjutnya dilakukan penguburan oleh pihak keluarga masing-masing sedangkan korban yang kritis di lakukan perawatan intens di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka,” kata 
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere Supriyanto Ridwan.

Adapun jumlah pengungsi akibat erupsi dari hasil koordinasi dengan BPBD Flores Timur hingga Pukul 17.00 Wita sebayak 1.403 Pengungsi yakni di Titik Pengungsian Desa Bokang 616 orang dan Desa Konga 787 orang. 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved