Gunung Lewotobi Meletus

Erupsi Gunung Lewotobi Terus Terjadi, Warga Kembali Mengungsi di Desa Hikong Sikka

Para pengungsi yang merupakan korban terdampak dari erupsi gunung Lewotobi kembali berdatangan. Posko yang mereka tempati saat ini berada di kompleks

Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/CHRISTIN ADAL
PENGUNGSI- Para pengungsi yang berdatangan di Posko Boganatar, Desa Kringa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu (7/11/2024). 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Para pengungsi yang merupakan korban terdampak dari erupsi gunung Lewotobi kembali berdatangan.

Posko yang mereka tempati saat ini berada di kompleks gereja Boganatar, Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, pada Kamis, 7 November 2024.

Dari pantauan TRIBUNFLORES.COM, para pengungsi ini sebelumnya mengungsi ke arah selatan tetapi karena material erupsi gunung Lewotobi yang pada akhirnya membuat mereka kembali mengamankan diri untuk mencari tempat aman yang letaknya cukup dekat.

Sebelumnya, ada pengungsi lain dari kecamatan Wulanggitang yang berjumlah kurang lebih 1777 jiwa yang mengungsi dan diperkirakan masih akan terus bertambah.

Saat ini, ada sekitar 5 mobil pikap yang mengantarkan barang-barang kebutuhan para pengungsi yang akan mereka gunakan di posko pengungsian di aula gereja boganatar.

Paulus Kwuta yang merupakan salah satu pengungsi dari erupsi gunung Lewotobi ini menceritakan kesaksian sewaktu erupsi gunung itu terjadi.

“Sebelumnya mengungsi di desa tetangga di selatan selama 2-3 hari kami merasa aman tapi mulai tadi malam abu, kerikil, batu-batuan mulai naik ke kami punya tempat. Jadi saya panik toh,” ujarnya

Paulus Kwuta bersyukur karena sebelumnya mendapatkan informasi dari orang di boganatar yang memintanya untuk mengungsi ke desa ini.

Paulus Kwuta juga menyampaikan alasan dia memilih tempat pengungsian ini ketimbang tempat pengungsian lain.

“Lebih amannya di sini. Kalau di Konga dekat laut jadi kami takut ditambah canggung sih.”

Paulus Kwuta juga memberikan tanggapan atas bantuan dan kunjungan pemerintah dari Pemda kepada para pengungsi di tempat lain.

“Kalau dari Pemda ada tapi belum begitu paham jelas hanya membantukan material dan konsumsi dari yayasan, lembaga, dan yayasan yang ada kepada mereka,” ujarnya.

Paulus Kwuta pun berharap kepada para Pemda agar bisa memperhatikan mereka di situasi saat ini atas dasar kemanusiaan.

Laporan Reporter Magang, TribunFlores.com, Nandito Atulolon

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved