Relokasi Korban Erupsi Lewotobi
Dilema Relokasi Korban Erupsi Lewotobi, Antara Angkat Kaki Atau Bertahan, Nikolaus: Berat Sekali
Rencana relokasi membuat sebagian warga terdampak gelisah. Rasa keberatan perlahan muncul meski belum tersampaikan ke telinga para pejabat tinggi.
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Gordy Donovan
"Segala macam yang sudah ada itu, saat kita tinggalkan memang berat. Harapannya, saat kami pindah, tempat yang lama tetap ada dan jangan diapa-apakan," harapnya.
Lambertus Gala Pukai, pengungsi di Posko Bokang Wolomatang Kecamatan Titehena, berpandangan lain. Dia mendukung langkah relokasi oleh Pemerintah.
Menurutnya, bertahan di tempat tinggal lama sangat beresiko terdampak bencana susulan yang bisa datang kapan saja. Meski demikian, Lambertus meminta Pemerintah membuka ruang dialog bersama tokoh masyarakat.
"Kami sepakat dengan Pemerintah. Pikiran kami dengan Pemerintah (soal relokasi) sama. Mau ikut akan mengalami hal yang sama, tak ikut juga mengalami hal yang sama. Tetapi yang tidak ikut itu akan mengalami hal parah (dampak bencana susulan)," ungkapnya.
Malas Turun Survey
Rabu, 13 November 2024, Menteri Maruarar Sirait dan Letnan Jenderal TNI Suharyanto turun ke lokasi survei di Desa Kobasoma. Di tempat itu, Penjabat Bupati Sulastri Rasyid dan Kadis Perumahan Eduardus Fernandez disorot karena baru pertama ke lokasi survei.
Maruarar menyayangkan kinerja Sulastri dan Eduardus. Bukannya turun langsung, mereka malah mengutus tim. Cara ini menunjukkan bahwa kesiapan Pemda Flores Timur sangat buruk.
"Saya (Maruarar) menteri saja, ini beliau Kepala BNPB turun tangan langsung. Saya nggak pake tim-timan pak. Gitu ya, bapak ini jenderal bintang tiga, loh," sesal Maruarar.
Meski relokasi kian serius, namun mekanisme Pemerintah Pusat melalui Maruarar terkesan kurang tepat. Sebab belum ada dialog intens antara Pemerintah maupun tokoh masyarakat di tengah kebutnya proses relokasi.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, saat rapat terbatas bersama pejabat tinggi negara di Posko Desa Kobasoma, meminta rencana relokasi wajib mengutamakan dialog intens untuk mendengarkan permintaan masyarakat.
"Pastikan dalam menentukan titik lokasi yang baru, untuk terlebih dahulu berdialog dengan warga. Jangan sampai nanti sudah dibangun tapi tempatnta tidak ditinggali," ujar Gibran.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.