Unika Santu Paulus Ruteng
Simak ! Orasi Ilmiah Dr.Maximus Tamur, M.Pd Jelang Wisuda Unika Santu Paulus Ruteng
r.Maximus Tamur, M.Pd hadir sebagai orator ilmiah saat kegiatan orasi ilmiah dan seminar wisuda Unika Santu Paulus Ruteng di Kabupaten Manggarai
Selanjutnya dalam bidang tehnik sipil dan arsitektur AR memiliki banyak kegunaan diantaranya terkait Desain dan perencanaan, dan pemantauan kontruksi. AR memungkinkan tim teknis dan pemilik proyek untuk berkolaborasi secara virtual danmengevaluasi desain mereka. AR juga dapat membantu mengidentifikasi potensi cacat desain 7 dengan memungkinkan desainer memvisualisasikan model 3D dalam lingkungan dunia
nyata. Dengan AR, para Insinyur sipil dan pekerja konstruksi dapat membangun gedung
dengan visualisasi yang lebih baik dan alur kerja yang lebih aman
Para mahasiswa dapat melakukan latihan praktikum dalam lingkungan virtual yang sepenuhnya dapat disesuaikan, tanpa perlu khawatir tentang risiko atau keterbatasan fasilitas fisik. Ini tidak hanya mengurangi penggunaan sumber daya dan alat fisik, tetapi juga mengurangi biaya operasional dan meminimalkan limbah yang dihasilkan selama pelatihan praktikum. Dengan demikian, secara khusus teknologi AR sangat mungkin di adopsi untuk digunakan sebagai salah satu media dalam perkuliahan di lembaga kita.
Hadirin yang saya muliakan,
Meskipun prospek penggunaan AR di perguruan tinggi sangat menjanjikan, ada beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan yaitu ketersediaan Biaya dan Infrastruktur Teknologi. Meskipun harga perangkat AR semakin terjangkau, perguruan tinggi mungkin menghadapi tantangan dalam pengadaan teknologi yang diperlukan untuk mendukung penggunaan AR secara luas. Selain itu para dosen dan staf pengajar perlu diberikan pelatihan untuk mengintegrasikan AR ke dalam kurikulum dan metodologi pengajaran mereka. Tanpa
pelatihan yang memadai, potensi penuh dari AR mungkin tidak dapat dimanfaatkan. Selain itu waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk fisik media AR relatif lama. Pembuatan konten AR memang memerlukan keahlian teknis dan proses yang panjang.
Secara umum waktu yang diperlukan untuk menghasilkan satu konten AR 1,5 sampai 4 bulan, dan aplikasi yang harus dikuasai ada 12. Namun para programer tidak tinggal diam dalam memberikan layanan yang memudahkan pengembangan media AR tanpa harus memerlukan keahlian teknis dan menguasai ke-12 aplikasi.
Saat ini telah tersedia platform yang khusus memberikan layanan pengembangan media AR yaitu Assemblr EDU (https://edu.assemblrworld.com/). Assemblr EDU menjawab tantangan-tantangan ini. Pengguna dapat dengan mudah mempresentasikan dan membuat konten 3D dan AR mereka sendiri dalam waktu 5 menit, semuanya tanpa memerlukan keahlian teknis. Terkait dengan itu izinkan saya untuk membagikan pengalaman litbang saya terkait pengebmangan media AR.
Dengan berbagai keterbatasan yang ada dan coba memanfaatkan Assemblr EDU, kami telah melakukan pengembangan media berbasis AR yang terintegrasi pada e-book matematika kelas VIII. Penelitian kami berjudul “Pengembangan Buku Elektronik Matematika Berbasis AR Terintegrasi Kearifan lokal dan Pengaruhnya terhadap HOTS Siswa SMP Kelas VIII” dibiaya dari hibah DRTPM Kemendikbud tahun 2023. Luaran dari hibah ini adalah buku matematika kontekstual berbasis AR dan haki, dan artikel jurnal internasional bereputasi sebagai luaran tambahan.
Sebagai tindak lanjut dari penelitian tersebut maka tahun 2024 kami telah melakukan
pengabdian kepada masyarakat dengan judul “PKM Pendampingan Guru Matematika SMP di
Kota Ruteng Manggarai NTT untuk Perancangan dan Pengembangkan Bahan Ajar Berbasis
AR” yang didanai dari hibah DRTPM Kemendikbud tahun 2024. Kegiatan PKM ini melibatkan
5 orang mahasiswa, dosen dari UPI Bandung, mitra guru, dan mitra Asembler.Edu dari
Bandung. Luaran dari kegaiatn ini adalah adanya Rekognisi mahasiswa menjadi bagian
MBKM 6 SKS. Selain menghasilkan artikel ilmiah sebagai salah satu luaran, PKM ini juga
memberikan dampak Peningkatan Kemampuan Manajemen – mitra terkait dengan peningkatan
ketrampilan mereka dalam mengembangkan media AR.
Hingga saat ini kami sementara melakukan pendampingan kepada 36 guru yang tersebar di 9 SMP di Kecamatan Langke Rembong untuk menghasilkan produk fisik AR. Melalui litbang dna pkm ini, kami berkolaborasi dengan PT lain, juga dengan QCR AR Indonesia. Selain itu kami menghadirkanUNIKA Santu Paulus Ruteng ke tengah masyarakat untuk memberi sumbangsih tentang inovasi baru dan coba menyelesaikan masalah yang ada.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa: Penggunaan AR di perguruan tinggi memiliki potensi besar untuk memperkenalkan inovasi dalam pengalaman pendidikan yang lebih berkelanjutan, efektif, dan inklusif. Dengan mengoptimalkan teknologi ini, perguruan tinggi dapat memajukan dan meningkatkan kualitas metode pengajaran, meningkatkan dan memperluas kolaborasi riset. Selain itu penggunaan AR dapat mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan oleh eksplotasi sumber daya alam dan penggunaan sumber daya fisik. Dalam konteks Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng, penggunaan AR sangat mendukung pembelajaran teori dan praktik di Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, Fakultas Kesehatan, Fakultas Pertanian, dan peternakan serta fakultas tehnik.
Memang secara teori AR di kelompokkan sebagai media berbasis teknologi tinggi. Karena itu
pengembangannya dihadapkan dengan tantangan biaya dan infstraktutur. Ini jelas karena
infrastruktur dan sumber daya terbatas, yang tidak terbatas adalah pikiran kita.
Tantangan yang kita hadapi bukanlah merupakan keterbatasan kita. Dengan semakin banyak kendala dan tantangan yang ada, pikiran kita hendaknya dibuat semakin kreatif dan inovatif. Karena itu keterbatasan kita dalam menghasilkan karya adalah semata karena keputusan kita untuk membatasi pikiran kita.
Akhir kata, kami tetap terus berkomitmen meningkatkan produktivitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta produktivitas industri berupa paten dan produk terkait pengembangan AR.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.