Berita Nasioal

Tim Disability Seven Summits Berhasil Kibarkan Bendera di Puncak Batu Tulis Gunung Kawi

Disability Seven Summits Indonesia merupakan bagian dari kerjasama antara Komisi Nasional Disabilitas (KND), Yayasan Lingkar

Penulis: Cristin Adal | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Cuaca ekstrem tak menyurutkan semangat tim Disability Seven Summits Indonesia. Mereka berhasil mengibarkan bendera misi di Puncak Batu Tulis Gunung Kawi, Jumat, 6 Desember 2024. 

TRIBUNFLORES.COM, JAKARTA - Cuaca ekstrem tak menyurutkan semangat tim Disability Seven Summits Indonesia. Mereka berhasil mengibarkan bendera misi di Puncak Batu Tulis Gunung Kawi, Jumat, 6 Desember 2024.

Disability Seven Summits Indonesia adalah sebuah misi bersejarah yang menggabungkan semangat inklusi dan pemberdayaan penyandang disabilitas untuk mendaki dan menjelajah tujuh puncak gunung di Indonesia.

Misi bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hak-hak disabilitas.

Disability Seven Summits Indonesia merupakan bagian dari kerjasama antara Komisi Nasional Disabilitas (KND), Yayasan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) dan Tempo Media, sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) di bidang advokasi kebijakan dan edukasi masyarakat terkait pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas.

 

Baca juga: Kejari Sikka Gelar FGD Pencegahan Korupsi, Kajati NTT Jadi Keynote Speaker

 

 

Pendakian Pertama 

Pendakian pertama Disability Seven Summits Indonesia dimulai. Kegiatan ini sekaligus memaknai Hari Disabilitas Internasional 2024. 

Setelah sehari sebelumnya Deklarasi, Kamis, 5 Desember 2024, sekitar pukul 09.00 pagi, tim Disability Seven Summits dari basecamp bergerak menggunakan jeep ke batas rimba sebelum Pos 1. 

Tim diantar menggunakan jeep oleh anggota komunitas jeep Kotrik Nyel dan Lembah Merkusi Precet. Tim dokumentasi dari Yayasan Kastara dan BenarNews serta Kade Outdoor juga turut dalam perjalanan ini. 

Koordinator Pedamping, Serka (Purn) Asmujiono, mantan Kopassus, pendaki mount Everest tahun 1997, juga nampak di lokasi. Asmujiono memastikan kegiatan berjalan baik. 

Hujan deras dan Trek Pendakian yang Licin 

Pagi yang cerah, seakan tak ada tanda hujan. Namun ternyata sekitar pukul 14.00 hujan deras mengguyur Gunung Kawi dan sekitarnya. Hujan membuat tim bekerja keras untuk mendaki dengan waktu yang lebih lama, sebab trek menjadi licin, khususnya anggota dengan Disabilitas. 

Seperti dialami Farouq, pendaki dari perwakilan KND. Penyandang disabilitas fisik amputasi kaki kiri ini harus merangkak, sementara kedua kruk atau tongkatnya dibawakan oleh pendampingnya. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved