Berita Ende
Pelajar SMAK Syuradikara Ende Olah Minyak Jelantah jadi Lilin Aromaterapi
Pembuatan lilin aromaterapi berbahan dasar minyak jelantah tersebut merupakan kolaborasi ekskul green generation SMAK
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Nofri Fuka
"Minyak jelantah itu anak-anak punya minyak bekas di rumah masing-masing, jadi 2-3 bulan sebelum kegiatan itu, saya dan ibu Siska selaku guru mata pelajaran untuk mengumpulkan minyak bekasnya itu, setelah dikumpulkan dibawa ke sekolah nanti kami buat lilin aromaterapi, untuk proses penyulingannya anak-anak buat sendiri di rumah," tambah Agata.
Di pasaran, lilin aromaterapi biasanya dijual dengan harga Rp 25 ribu. Namun, kata dia, karena lilin aromaterapi tersebut merupakan hasil karya pelajar SMAK Syuradikara, dijual dengan harga Rp 5 ribu. Penjualan lilin aromaterapi karya pelajar SMA ternama di Kota Ende itu akan dilakukan pada saat penen karya P-5 tahun 2025 mendatang.
Manfaat lilin aromaterapi sendiri, jelas Agata lebih lanjut, khusus umat Nasrani biasa digunakan saat ibadat di gereja. Selain itu, lilin aromaterapi juga bisa digunakan untuk kebutuhan relaksasi karena aromanya yang khas.
Bagi masyarakat yang mau berwirausaha dengan low budget, pembuatan lilin aromaterapi menjadi salah satu alternatif usaha yang mudah karena selain proses pembuatan yang mudah, bahan-bahan yang dibutuhkan pun mudah diperoleh di lingkungan sekitar.
"Untuk di Ende sendiri saat ini belum ada yang buat lilin aromaterapi, selama ini kita beli dari luar tetapi kreativitas anak lokal belum ada, kalau di Ende sendiri kan warung-warung makan kan banyak dan kebanyakan mereka punya minyak jelantah itu terbuang kenapa kita tidak manfaatkan itu untuk produk ekonomis," tandas Agata.
Kedepannya, kata dia, mereka akan berkonsultasi dengan Kepala SMAK Syuradikara agar lilin aromaterapi tersebut diproduksi secara masal dan menjadi salah satu produk ekskul green generation.
Kreatifitas serta keberanian green generation SMAK Syuradikara Ende juga mendapat apresiasi dari Kepala SMAK Syuradikara Ende Bruder Kristianus Riberu, SVD.
Bruder Kris, karya tersebut merupakan sebuah gebrakan baru guru dan pelajar SMAK Syuradikara Ende.
"Ditengah situasi orang hanya omong, suka bicara apalagi budaya tutur, tetapi anak-anak hadir dengan sebuah gebrakan dengan menghasilkan produk ini, tentu green generation ini kami atur supaya mereka ini menjadi kader-kader peneliti," ujar Bruder Kris.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Berita Ende terkini
Pelajar SMAK Syuradikara Ende
Olah Minyak Jelantah jadi Lilin Aromaterapi
TribunFlores.com
Siswi SMAK Syuradikara Ende, Emilia Reginaldis Kilmas Peserta Terbaik Youth Green Movement 2024 |
![]() |
---|
Siswa SMAK Syuradikara Kembangkan Keterampilan Hidroponik Lewat Cakap Class |
![]() |
---|
Parade Kitab Suci SMA/SMK Katolik Syuradikara Ende Dibalut Keberagamaan Budaya dan Agama |
![]() |
---|
SMAK Syuradikara Ende, Sekolah Multikultur di NTT Tetap Eksis Siapkan SDM Berkualitas |
![]() |
---|
31 Pelajar SDK Santa Theresia Ende 3 Berhasil Kibarkan Bendera Merah Putih di Syuradikara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.