Libur Natal Tahun Baru
Pelni Siapkan Pelayanan Mudik Gratis untuk Natal dan Tahun Termasuk NTT, Berikut Rutenya
PT Pelni (Persero) menyiapkan pelayanan mudik gratis pada libur Natal dan tahun baru (Nataru) tahun 2024 secara nasional, termasuk Provinsi NTT.
Beli Kapal Baru
PT Pelni segera membeli tiga kapal baru. Terakhir PT Pelni membeli kapal baru pada tahun 2008. Sejak itu, belum ada penambahan kapal baru oleh PT Pelni.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PELNI (Persero), Anik Hidayati menjelaskan, alokasi pembelian tiga kapal baru itu senilai Rp 4,5 triliun. Satu kapal dihargai Rp 1,5 trilliun.
Anik Hidayati mengatakan, dalam waktu dekat akan uang muka pembelian tiga kapal baru itu segera direalisasikan. Anggaran itu merupakan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Kementerian Keuangan. Proses itu, menurut dia berlangsung sejak akhir tahun 2022 dan baru disetujui pemerintah tahun ini.
"Tapi itulah yang harus kami lakukan, untuk bisa melakukan peremajaan kapal-kapal ini, yang 26 itu sebagian harus diganti," kata Anik Hidayati, di Pelabuhan Kalabahi, Alor.
Dari 26 kapal penumpang Pelni, satu kapal yakni KM Umsini saat ini tidak bisa beroperasi pasca mengalami kejadian pada beberapa waktu lalu. Sehingga, hanya ada 25 kapal penumpang Pelni yang beroperasi.
Dalam catatan PT Pelni, terdapat 12 kapal yang sudah berusia 39 tahun. Alasan penggantinya, karena mempertimbangkan kelaikan operasi kapal. Adapun usia maksimum pengoperasian kapal adalah 40 tahun.
Semakin mendekatnya batas usia kelaikan kapal itu, Anik Hidayati berharap kapal-kapal yang ada itu tetap beroperasi normal. Sebab, pembuatan sebuah kapal baru membutuhkan waktu hingga tiga tahun.
Dia bilang, kapal-kapal milik PT Pelni tidak banyak di perusahaan perkapalan. Sehingga prosesnya cukup panjang. Desain sebelah kapal baru bisa memakan waktu hingga satu tahun.
"Terakhir kita kapal yang miliki itu KM Gunung Dempo. Jadi dari 2008 sampai 2024 itu kekosongan, tidak ada investasi baru untuk pengadaan kapal," ujar dia.
Targetnya kapal baru itu baru bisa selesai pada akhir tahun 2027 untuk satu kapal. Dia meminta dukungan dari masyarakat dan semua pihak mengenai hal itu.
Anik Hidayati tidak mengetahui alasan peremajaan baru dilakukan pada masa saat ini. Dia berharap agar proses penggantian kapal penumpang baru itu terus dilakukan.
Dia menjelaskan, saat ini sedang dilakukan juga penelitian untuk melihat tingkat kebutuhan masyarakat dan menyesuaikan dengan kondisi geografis wilayah tersebut.
Dari situ, bisa diketahui tipe kapal yang cocok untuk bisa masuk hingga ke daerah-daerah yang dianggap sulit untuk kapal Pelni melakukan pelayanan.
"Indonesia ini memiliki pelabuhan dengan berbagai macam kondisi. Kalau Kalimantan itu dangkal, pasang surut. Kalau wilayah timur tentu lebih dalam, tapi tidak dilengkapi dermaga sesuai," ujar dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.