Pulau Sumba

Jejak Masa Lampau Pulau Sumba NTT Disebut "Benua Mikro", Ada Kedekatan Biogeografis dengan Flores

Sumba memiliki beberapa vertebrata endemik yang masih ada, termasuk delapan burung endemik dan berbagi wilayah sebaran terbatas dengan Flores.

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/HO-JADESTA
DESTINASI- Kampung Adat Waru Wora, Sumba Barat 

Varanus komodoensis saat ini memiliki distribusi peninggalan di Flores dan pulau-pulau di dekatnya (Komodo, Rinca, Gili Motang, Padar), tetapi memiliki distribusi Pliosen-Pleistosen yang luas di kedua sisi Garis Wallace, dari Jawa hingga Australia.

Ada Kedekatan Biogeografis antara Flores dan Sumba

Spesies ini saat ini tidak diketahui dari catatan Kuarter di Timor, di mana sebuah varanid yang lebih besar dan belum diberi nama telah tercatat namun, ketiadaan yang jelas ini mungkin hanya mencerminkan pengambilan sampel yang terbatas di wilayah yang belum banyak diketahui ini. Sebaliknya, V. hooijeri hanya diketahui dari catatan Kuarter di Flores yang memberikan sinyal potensial adanya kedekatan biogeografis antara Flores dan Sumba.

Sumba terletak kurang dari 50 km di selatan Flores, dan transportasi antar samudera yang luas dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia melalui Arlindo, sebuah persimpangan utama dari sirkulasi samudera global, terjadi ke arah selatan melewati Flores melalui selat Sape dan Sumba tepat di utara Sumba. 

Oleh karena itu, 'penyebaran' di atas air dari Flores ke Sumba merupakan kejadian kebetulan yang masuk akal secara biologis, memberikan penjelasan yang mungkin untuk afinitas biogeografis yang terlihat antara beberapa komponen fauna Kuarter yang dideskripsikan dari pulau-pulau ini. 

Sumba dan Flores juga masih memiliki mamalia besar seperti kukang dan Varanus cf. hooijeri hingga akhir Holosen. Status mamalia endemik Sumba saat ini belum diketahui, karena hanya sedikit survei mamalia yang dilakukan di pulau ini. 

Para peneliti ini juga mengatakan penelitian ini merupakan langkah baru yang penting untuk memperjelas sejarah evolusi dan keanekaragaman Kuarter fauna vertebrata Wallacea, dan penelitian palaentologi di masa depan di Sumba tidak diragukan lagi akan memberikan wawasan lebih lanjut tentang evolusi vertebrata di Nusa Tenggara. 

Mereka menganggap kemungkinan besar taksa vertebrata baru masih akan ditemukan dalam catatan fosil Kuarter Sumba. Yang paling menarik, mengingat kesamaan lain antara fauna Kuarter yang khas dari Sumba dan Flores, tidak ada alasan biogeografis yang jelas untuk menduga bahwa spesies hominin endemik regional pasti ada di Flores tetapi tidak di Sumba. 

Peneliti sangat mendorong penyelidikan lebih lanjut tentang lingkungan pelestarian Kuarter Sumba, yang mungkin memberikan pelajaran baru yang menarik untuk memahami biogeografi pulau dan evolusi manusia.

Sumber:Royal Society (artikel lengkapnya dapat diakses melalui https://royalsocietypublishing.org/doi/full/10.1098/rspb.2017.1278)

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved