Pulau Sumba
Jejak Masa Lampau Pulau Sumba NTT Disebut "Benua Mikro", Ada Kedekatan Biogeografis dengan Flores
Sumba memiliki beberapa vertebrata endemik yang masih ada, termasuk delapan burung endemik dan berbagi wilayah sebaran terbatas dengan Flores.
Varanus komodoensis saat ini memiliki distribusi peninggalan di Flores dan pulau-pulau di dekatnya (Komodo, Rinca, Gili Motang, Padar), tetapi memiliki distribusi Pliosen-Pleistosen yang luas di kedua sisi Garis Wallace, dari Jawa hingga Australia.
Ada Kedekatan Biogeografis antara Flores dan Sumba
Spesies ini saat ini tidak diketahui dari catatan Kuarter di Timor, di mana sebuah varanid yang lebih besar dan belum diberi nama telah tercatat namun, ketiadaan yang jelas ini mungkin hanya mencerminkan pengambilan sampel yang terbatas di wilayah yang belum banyak diketahui ini. Sebaliknya, V. hooijeri hanya diketahui dari catatan Kuarter di Flores yang memberikan sinyal potensial adanya kedekatan biogeografis antara Flores dan Sumba.
Sumba terletak kurang dari 50 km di selatan Flores, dan transportasi antar samudera yang luas dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia melalui Arlindo, sebuah persimpangan utama dari sirkulasi samudera global, terjadi ke arah selatan melewati Flores melalui selat Sape dan Sumba tepat di utara Sumba.
Oleh karena itu, 'penyebaran' di atas air dari Flores ke Sumba merupakan kejadian kebetulan yang masuk akal secara biologis, memberikan penjelasan yang mungkin untuk afinitas biogeografis yang terlihat antara beberapa komponen fauna Kuarter yang dideskripsikan dari pulau-pulau ini.
Sumba dan Flores juga masih memiliki mamalia besar seperti kukang dan Varanus cf. hooijeri hingga akhir Holosen. Status mamalia endemik Sumba saat ini belum diketahui, karena hanya sedikit survei mamalia yang dilakukan di pulau ini.
Para peneliti ini juga mengatakan penelitian ini merupakan langkah baru yang penting untuk memperjelas sejarah evolusi dan keanekaragaman Kuarter fauna vertebrata Wallacea, dan penelitian palaentologi di masa depan di Sumba tidak diragukan lagi akan memberikan wawasan lebih lanjut tentang evolusi vertebrata di Nusa Tenggara.
Mereka menganggap kemungkinan besar taksa vertebrata baru masih akan ditemukan dalam catatan fosil Kuarter Sumba. Yang paling menarik, mengingat kesamaan lain antara fauna Kuarter yang khas dari Sumba dan Flores, tidak ada alasan biogeografis yang jelas untuk menduga bahwa spesies hominin endemik regional pasti ada di Flores tetapi tidak di Sumba.
Peneliti sangat mendorong penyelidikan lebih lanjut tentang lingkungan pelestarian Kuarter Sumba, yang mungkin memberikan pelajaran baru yang menarik untuk memahami biogeografi pulau dan evolusi manusia.
Sumber:Royal Society (artikel lengkapnya dapat diakses melalui https://royalsocietypublishing.org/doi/full/10.1098/rspb.2017.1278)
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News
Sejarah Pulau Sumba
Masa Lampau Pulau Sumba
Benua Mikro
komodo di Sumba
pulau Wallacea
Flores
NTT
Nusa Tenggara Timur
wisata ntt
wisata sumba
TribunEvergreen
TribunFlores.com
Taman Nasional Matalawa di Pulau Sumba NTT, Kawasan Burung Endemik di Indonesia |
![]() |
---|
Pulau Sumba di NTT Masuk Destinasi Terbaik Asia yang Wajib Dikunjungi 2025 |
![]() |
---|
9 Destinasi Wisata Pantai di Pulau Sumba NTT dengan Pemandangan Terindah, Cocok untuk Healing |
![]() |
---|
Mengenal Pulau Sumba 'Tana Humba' Surga Wisata di NTT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.