Viral Lokal
Ibu Hamil yang Ditandu Lewati 3 Sungai di Amfoang Meninggal saat Dirujuk ke RSUD Naibonat Kupang NTT
"Korban tadi meninggal dunia sebelum mendapat penanganan lebih lanjut," ungkap Agnes via telepon. Ibu hamil itu disebut ODGJ dan pernah di RSJ Naimata
Laporan Reporter POS KUPANG.COM- Ryan Tapehen
TRIBUNFLORES.COM, OELAMASI - Kabar duka harus diterima keluarga pasien Ribka Bonlae dimana setelah perjuangan hebat melintasi tiga sungai besar di Amfoang, Ribka menghembuskan nafas terakhir di tengah perjalanan saat dirujuk ke RSUD Naibonat.
Kepala Puskesmas Manubelon, Agnes Raro mengatakan Ribka meninggal saat dalam perjalanan di sekitar wilayah Pariti.
"Korban tadi meninggal dunia sebelum mendapat penanganan lebih lanjut," ungkap Agnes via telepon, Selasa 18 Februari 2025.
Sementara itu Kepala Desa Manubelon, Antonius Takh mengatakan meninggalnya korban di perjalanan ini karena terlambat penanganan dimana korban baru dibawa ke Puskesmas saat sudah kritis.
Baca juga: Warga Amfoang Tandu Ibu Hamil Lewati Tiga Sungai Besar di Kupang NTT
"Betul, ibu Ribka ini punya riwayat gangguan kejiwaan dan pernah dirawat di RS Jiwa Naimata," ungkap Antonius.
Kata dia, saat evakuasi untuk dirujuk ke RSUD Naibonat dirinya bersama tenaga kesehatan dan warga menyeberangkan korban melalui tiga sungai besar.
"Kami juga dapat kabar korban meninggal dalam perjalanan,"kata Antonius.
Sebelumnya, seorang ibu hamil harus ditandu melintasi tiga sungai akibat putusnya jembatan Kapsali, Manubelon, dan Siumolo di Kecamatan Amfoang Barat Daya menuju RSUD Naibonat.
Dari video yang beredar nampak ibu hamil itu terbaring di diatas tandu dan digotong oleh pemuda melintasi sungai dengan ketinggian air setinggi lutut orang dewasa.
Kepala Puskesmas Manubelon, Agnes Raro menerangkan pasien tersebut adalah Ribka Bonlae (21), seorang ibu hamil asal Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya.
Dirinya saat itu dalam kondisi gawat darurat dan harus segera dirujuk ke rumah sakit Naibonat karena ada masalah pada kehamilannya.
"Itu waktu ibu Ribka Bonlae diantar oleh keluarga ke puskesmas pada Jumat, 14 Februari 2024 dalam kondisi kritis," terang
Selain itu, Agnes juga menyampaikan Ibu Ribka adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sehingga kurang diperhatikan Keluarga bahkan tidak melaporkan kehamilannya kepada petugas kesehatan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.