Gunung Lewotolok Erupsi

Profil dan Sejarah Letusan Gunung Api Lewotolok di Pulau Lembata NTT

Gunung ini adalah gunung berapi kerucut yang terletak di bagian utara Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. 

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GUNUNG LEWOTOLOK LEMBATA - Kondisi gunung Lewotolok Lembata, Minggu 9 Maret 2025.Gunung Lewotolo atau Gunung Api Lewotolok juga disebut dalam bahasa setempat (bahasa Lamaholot) sebagai Ili/Ile Lewotolok atau Ile Ape.  

Status aktivitas vulkanik gunung ini ditingkatkan dari Aktif Normal ke Waspada sejak terhitung 7 Oktober 2017, pukul 20.00 WITA.

Pada hari Ahad tanggal 29 November 2020 pukul 09.45 WITA terjadi erupsi eksplosif yang memaksa warga yang menghuni kaki gunung ini menyelamatkan diri dan mengungsi.[3] Letusan yang berlangsung sekitar 500 detik ini (lebih daripada 8 menit) menimbulkan kolom asap setinggi 4000 m.[5] Peristiwa ini diawali oleh letusan kecil pada hari Jumat, 27 November 2020 pukul 05,57 WITA, yang menimbulkan kepulan asap dan abu setinggi 500 m.[6] Letusan-letusan lanjutan dengan kekuatan lebih lemah terjadi beberapa kali hingga hari berikutnya tanggal 30 November 2020.[7] Status kebencanaan Ili Lewotolok dinaikkan PVMBG menjadi level III atau Siaga sejak tanggal 29 November 2020 pukul 13.00 karena tercatat adanya lontaran material padat berukuran besar.[8] Pada Juli 2022 Gunung Lewotolo kembali meletus dan warga dihimbau tak beraktivitas di Radius hingga 4 km.

Pendakian

Gunung Lewotolo merupakan salah satu gunung yang banyak diminati oleh para pendaki. Pendakian dimulai dari Desa Atowatung atau Baupukang di Kecamatan Ile Api yang berada di sisi utara Gunung Lewotolo. Jalur pendakian berupa jalan setapak yang tertutup ilalang. Kemiringan lahan jalur pendakian antara 30-40 derajat. Waktu yang ditempuh untuk mendaki sampai puncak umumnya adalah 5 jam.


Tiggi Kolom 500 Meter

Sebelumnya, petugas Pos Pengamatan (Posmat) Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Fajaruddin M. Balido melaporkan Gunung Ili Lewotolok Kembali erupsi, Kamis 6 Maret 2025 sekitar pukul 09.10 Wita.

"Terjadi erupsi Gunung Ili Lewotolok pada hari Kamis, 06 Maret 2025, pukul 09:10 Wita dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 meter di atas puncak (± 1923 m di atas permukaan laut),"ujar Fajaruddin dikutip dalam laman resmi magma.esdm.go.id.

Ia menyebutkan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. 

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 31.3 mm dan durasi 120 detik.

Rekomendasi

Pada tingkat aktivitas Level II (Waspada) direkomendasikan:

(1) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.

(2) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian, selatan dan tenggara puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.

(3) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, serta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian barat puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.

(4) Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
(5) Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved