Gunung Lewotobi Erupsi

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Pagi Ini, Hujan Abu Landa Posko Pengungsi

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, kembali erupsi, Senin, 17 Maret 2025 sekira pukul 07.42 Wita.

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
ERUPSI-Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, mengalami erupsi pagi ini. Gambar diambil dari Dusun Kampung Baru, Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Senin, 17 Maret 2025. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, kembali erupsi, Senin, 17 Maret 2025 sekira pukul 07.42 Wita.

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, melaporkan tinggi kolom erupsi tidak teramati. Sementara dari Desa Boru, kolom erupsi dari Gunung berstatus Level III (Siaga) itu terlihat jelas.

Adapun Desa Boru dan Pulura berada di Kecamatan Wulanggitang terpaut jarak sekira 2 kilometer. Sementara jarak dengan Lewotobi Laki-laki kurang lebih 7 kilometer.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki 3 Kali Gempa Letusan Pagi Ini

 

Terpantau dari Desa Boru, kolom abu warna hitam pekat membumbung tinggi ke langit. Pergerakan abu mengikuti arah angin ke arah barat laut.

"Erupsi dengan amplitudo maksimum 10.5 mm durasi kurang lebih 4 menit 47 detik," demikian laporan tertulis oleh PGA Lewotobi Laki-laki.

Tak hanya erupsi, Gunung berketinggian 1.584 meter itu juga mengalami sejumlah aktivitas kegempaan, seperti hembusan, tektonik lokal, vulkanik dalam, dan tremor harmonik.

Pos PGA Lewotobi Laki-laki merilis laporan kegempaan setiap enam jam hingga 12 jam sekali.

Erupsi tampak melontarkan material vulkanik tebal hingga ke Pos Lapangan (Poslap) Desa Konga, Kecamatan Titehena. Warga setempat menyebut hujan melanda camp beberapa saat setelah erupsi.

"Iya, hujan abu turun di Konga, sekarang masih rasa abunya," kata Imelda Soge, penyintas asal Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura, mengungsi di Poslap Konga sejak awal November 2024 lalu.

Ia mengatakan, hujan abu disertai dengan gerimis melanda camp-camp pengungsian yang ditempati 223 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 794 jiwa.

Selain di Poslap Konga, Desa Konga terdapat rumah hunian sementara yang menampung warga penyintas dari Desa Klatanlo, Dulipali, dan Nawokote.

Sementara dua poslap lainnya ada di Desa Kobasoma, Desa Lewolaga, dan Desa Bokang Wolomatang. Tiga tempat pengungsian terpusat ini menampung warga Desa Hokeng Jaya, Podor, dan sebagaian warga Nawokote.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved