Banjir di Adonara

Santri Pesantren Albara'ah Crowerian di Pulau Adonara Flores Timur NTT Diliburkan Pasca Banjir

120 santri Pesantren Albara'ah Crowerian di Adonara, Flores Timur, NTT, terpaksa diliburkan dan menunda ujian akhir bagi santri kelas XI pasca banjir

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
BANJIR-Pondok Pesantren Albara'ah Crowerian di Pulau Adonara, Flores Timur, meliburkan 120 santri pasca bencana banjir. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- Bencana banjir di Desa Duwanur, Kecamatan Adonara Barat, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, mengharuskan Pesantren Albara'ah Crowerian meliburkan 120 santri hingga menunda ujian akhir bagi santri kelas XII.

Keputusan meliburkan aktivitas KBM di sekolah berasrama itu lantaran fasilitas sekolah rusak akibat dihantam banjir setinggi setengah meter sejak Jumat, 14 Maret 2025.

Peristiwa alam ini menambah daftar bencana di wilayah Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, setelah letusan Gunung Lewotobi Laki-laki yang menewaskan 9 warga.

Kepala Sekolah Madrasah Aliyah (MA), Fadlu Hamzah, Rabu, 19 Maret 2025, menerangkan, kebijakan libur masih berlaku hingga beberapa waktu ke depan.

 

Baca juga: Banjir di Adonara Barat Flores Timur NTT, Warga Mengungsi ke Masjid

 

 

Saat kejadian Jumat sore, para santri sedang berada di asrama. Mereka menyelamatkan diri, meninggalkan peralatan sekolah termasuk baju seragam dan handphone android.

"Asrama rusak parah, pakaian sekolah dan pakaian harian sudah hanyut dengan hanjir. Yang ada hanya di badan saja. Kami liburkan sekolah, ada 120 orang santri," ujarnya melalui sambungan telepon.

Khusus santri kelas XII, jelas Fadlu, ujian akhir madrasah yang sedang berjalan harus ditunda lantaran sebagian handphone android sebagai media ujian rusak terendam banjir.

"Santri yang ujian ada 22 orang, cuman mereka punya android rusak parah. Mau lanjut dengan ujian online juga belum bisa," katanya.

 

Baca juga: Nasib Korban Banjir di Adonara, Tempati Rumah Berlumpur Usai Mengungsi

 

Fadlu merincikan bangunan yang terendam banjir, di antaranya, 3 bangunan asrama, satu dapur asrama, satu rumah pengasuh, dan satu minimarket.

Saat ini, pihaknya bersama warga dan pihak sekokah lain sedang membersihkan tumpukan material batu, pasir, dan lumpur.

"Sementara kami sedang pembersihan lokasi. Anak-anak masih diliburkan," ungkapnya. (CBL)

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved