Ini Daftar Nama Korban serta Tujuan KKB Papua Serang Guru dan Nakes asal NTT di Yahukimo

Usai membabat seluruh tanaman, kelompok tersebut melihat tiga orang guru, terdiri dari dua perempuan dan satu laki-laki yang pada saat itu sedang memasak.

Selanjutnya mereka langsung mendatangi para guru tersebut. Namun karena para guru tersebut merasa ketakutan mereka berlari ke dalam rumah sambil berteriak meminta pertolongan.

Saat kejadian itu salah seorang dari kelompok tersebut mendapati seorang ibu guru di depan pintu rumah dan langsung menikamnya.

Setelah melakukan aksi penikaman, kelompok tersebut melakukan pengerusakan terhadap perumahan guru, selanjutnya mereka menuju Puskesmas Anggruk dan kembali melakukan pengerusakan terhadap Puskesmas Anggruk.

Setelah melakukan pengrusakan terhadap perumahan guru dan Puskesmas Anggruk, kelompok tersebut menuju ke arah bangunan sekolah dan kembali melakukan pengerusakan, kemudian mereka kembali ke perumahan guru dan melakukan pembakaran terhadap perumuhaman guru tersebut.

Pada saat kelompk tersebut datang tidak melihat ada yang membawa/memegang senjata api, akan tetapi setelah mereka melakukan aksi pembakaran terhadap beberapa bangunan yang ada barulah kami mendengar bunyi letusan tembakan sebanyak kurang lebih empat kali. 

Jaringan menginformasikan juga rencananya kelompok tersebut mereka akan kembali melakukan aksinya di Holariki yaitu di Distrik Ubalihi.

Clinton Tallo mengimbau semua paguyuban keluarga asal NTT untuk menahan diri dan tenang. "Informasinya belum valid terkait jumlah korban, jadi saya meminta teman-teman paguyuban keluarga asal NTT untuk diam dulu. Kita menunggu kepastian sikon lapangan baru bisa kasih keterangan resmi," ujar Clinton Tallo.

Salah Satu Korban Selamat

Untuk diketahui, Paskalia Liman, perempuan asal Desa Puor, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, selamat dari serangan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) di  Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada (21/3/2025) lalu.

Kabar Paskalia yang selamat dari serangan KKB ini telah sampai kepada keluarganya di Desa Puor, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata. Keluarga yang mengetahui kejadian ini syok berat.

JL (24) sepupu Paskalia, melalui pesan Whatsapp membenarkan bahwa keluarganya telah mengetahui bahwa Paskalia selamat dari peristiwa menegangkan itu. JL melanjutkan meski begitu keluarganya sangat terpukul dengan kejadian ini.

"Mereka di Kampung masih syok sekali," jelas JL.
 
JL menambahkan, Paskalia juga telah melakukan panggilan video bersama keluarganya melalui adiknya. Ia mengkonfirmasi bahwa ia selamat.

Sepupu Paskalia ini berharap agar berita tidak benar yang telah tersebar di media sosial terkait Paskalia, bisa segera dihapus karena sepupunya ini sudah berada di tempat yang aman.

"Berita dari tadi bahwa ia juga korban. Semoga dengan ini, POS-KUPANG.COM yang membenarkan kalau ia selamat," harap JL.