Unika Santu Paulus Ruteng
Mahasiswa Unika Ruteng di Wae Cepang, RD Jossy Erot: Kesempatan Belajar
Rombongan mahasiswa angkatan 2023 kelas F dan K Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Katolik Indonesia (Unika)
TRIBUNFLORES.COM,RUTENG- Kelompok yang melakukan asistensi di Stasi Wae Cepang, adalah salah satu dari 38 kelompok yang melaksanakan asistensi PkM Paskah 2025. Seperti diberitakan sebelumbnya, 38 kelompok tersbeut tersebar di 38 wilayah paroki di tiga kabupaten, yaitu Manggarai, Manggarai Barat, dan Manggarai Timur. Salah satunya di Stasi Wae Cepang, Paroki Narang
Rombongan mahasiswa angkatan 2023 kelas F dan K Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng memulai kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan diterima secara adat di Stasi Stella Maris Wae Cepang, Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang, Keuskupan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Rabu (16/4/2025).
Kegiatan ini menjadi penanda dimulainya PKM Asistensi Paskah di Stasi Wae Cepang dan Stasi Woang. Setibanya di lokasi, para mahasiswa disambut hangat dan penuh sukacita oleh umat setempat.
Dalam tradisi Manggarai, prosesi penyambutan adat dikenal dengan curu dan kapu.
Baca juga: BREAKING NEWS : Ribuan Mahasiswa Unika Santu Paulus Ruteng Asistensi Paskah 2025
Rombongan mahasiswa disambut secara adat di pintu masuk Gereja Stella Maris dengan pengalungan, lalu diiringi tarian sanda menuju aula gereja. Selanjutnya, prosesi kapu dilangsungkan sebagai bentuk penerimaan resmi, yang ditutup dengan tarian tiba meka.
Setelah prosesi adat, acara dilanjutkan dengan sambutan dari berbagai pihak, di antaranya Ketua Panitia Paskah 2025 tingkat Stasi Wae Cepang dan Stasi Woang, Ketua Dewan Stasi Wae Cepang, dosen pembimbing, serta RD Marsel Zosimus Erot, atau yang akrab disapa RD Jossy.
RD Jossy hadir sebagai pastor asistensi dari Pusat Pastoral Keuskupan Ruteng, sekaligus mendampingi para mahasiswa selama kegiatan di Stasi Wae Cepang dan Stasi Woang
Turut hadir pula pengurus Dewan Stasi, Ketua Basis Gerejani, Panitia Paskah 2025, dan perwakilan umat dari Stasi Wae Cepang dan Woang.
Baca juga: 87 Mahasiswa PGSD Unika Ruteng Gela Paskah di Wae Cepang Manggarai Timur
Ketua Panitia Paskah 2025, Tobias Jarnadis, dalam sambutannya menyampaikan rasa bahagia atas kehadiran para mahasiswa. Ia mengajak seluruh peserta PkM untuk bersinergi dan berkoordinasi aktif dalam menyukseskan seluruh rangkaian kegiatan Paskah.
“Dengan penuh kegembiraan, kami mengajak adik-adik mahasiswa untuk saling bekerja sama dan berkoordinasi dalam menyukseskan seluruh kegiatan Paskah 2025 di Stasi Wae Cepang,” ujarnya.
Tobias juga menegaskan bahwa panitia dan pengurus stasi selalu terbuka membantu jika mahasiswa menemui kendala dalam pelaksanaan kegiatan.
Sementara itu, Ketua Dewan Stasi Stella Maris Wae Cepang, Theodorikus Atong, menyampaikan rasa bangga atas kehadiran mahasiswa di tengah umat. Ia menegaskan bahwa mereka kini menjadi bagian dari keluarga besar umat Stasi Wae Cepang dan Woang.
Baca juga: Cerita Lista, Peziarah Muslim yang Ikut Prosesi Semana Santa di Larantuka karena Nonton Video TikTok
“Mulai hari ini, adik-adik adalah bagian dari keluarga kami. Jangan sungkan. Kehadiran kalian sudah menjadi tanggung jawab kami bersama,” tegasnya.
Theodorikus yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Terong, mendorong para mahasiswa untuk menjalin kolaborasi dengan panitia, pengurus stasi, serta tokoh-tokoh muda demi menyukseskan perayaan Paskah 2025.
“Kita kolaborasi dan padukan kekuatan, niat baik, dan semangat kebersamaan demi kebaikan umat serta kemeriahan Paskah 2025,” tambahnya.
Dosen pendamping, Feliks Hatam, turut menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari umat Stasi Wae Cepang dan Woang. Ia menjelaskan bahwa kehadiran mahasiswa dalam kegiatan PkM merupakan bentuk pengabdian yang tidak hanya mendidik masyarakat, tetapi juga mendidik diri mereka sendiri sebagai calon pendidik masa depan.
Baca juga: Hujan Lebat Guyur Kota Larantuka, Ribuan Peziarah Tetap Khidmat Ikut Prosesi Laut Semana Santa
Sementara itu, RD Jossy menekankan pentingnya kegiatan PkM sebagai ruang belajar yang nyata bagi mahasiswa. Menurutnya, masyarakat adalah “kampus” terbesar yang sesungguhnya.
"Percayalah, kampus terbesar itu bukan hanya di dalam gedung, tapi ada di tengah masyarakat. Lewat interaksi dan kegiatan yang kalian jalani, akan tumbuh pelajaran dan nilai-nilai berharga yang tidak kalian temukan di bangku kuliah," tutur Badan Pembina Yayasan Santu Paulus Ruteng itu penuh semangat.
Ketua Komisi Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Ruteng itu juga mengingatkan bahwa para mahasiswa yang hadir merupakan calon guru yang harus mulai belajar meneladani hal-hal positif.
“Guru itu digugu lan ditiru. Maka, mulailah belajar meneladani hal-hal baik selama kegiatan ini. Meskipun waktunya singkat, saya yakin akan banyak nilai yang kalian bawa pulang,” pungkasnya.
Untuk diketahui, para mahasiswa peserta PkM akan menetap di dua stasi, yakni Stasi Wae Cepang dan Stasi Woang, selama pelaksanaan asistensi Paskah 2025.
Peliput/Penulis: Feliks Hatam
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.