Berita NTT

NTT Masuk Wilayah Risiko Tinggi Karhutla 2025, BMKG Imbau Pemda Tingkatkan Kesiapsiaagaan

Juli-September 2025, risiko karhutla meluas ke Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Papua. Oktober 2025, risiko karhutla diprediksi tetap tinggi di NTT.

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM / UPH
KEBAKARAN HUTAN - Kebakaran Hutan Lindung Egon Ilinmedo di Desa Egon Buluk, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT, pada Oktober 2023 lalu. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- BMKG memprediksi musim kemarau pada tahun 2025 akan dimulai secara bertahap mulai dari April hingga September 2025. 

Awal musim kemarau 2025 akan terjadi secara bertahap mulai akhir April hingga Juni di sebagian besar wilayah, dengan puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada periode Juni–Agustus. 

Sifat kemarau diprediksi didominasi kondisi normal atau sekitar 60 persen, namun 26 persen wilayah berpotensi mengalami kemarau atas normal atau lebih basah dan 14 persen bawah normal atau lebih kering.

Pada, April-Mei 2025, risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) karhutla umumnya rendah, namun beberapa area di Riau, Sumatera Utara, dan NTT mulai menunjukkan risiko menengah hingga tinggi. 

Pada bulan Juni 2025, peningkatan signifikan risiko karhutla di Riau (41,5 % wilayah berisiko tinggi), Sumatera Utara, Jambi, dan sekitarnya.

 

Baca juga: Sebagian Wilayah NTT Berada pada Masa Peralihan Musim, Waspada Hujan Sedang dan Angin Kencang

 

 

Juli-September 2025, risiko karhutla meluas ke Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Papua. NTT, NTB, Papua Selatan, Kalimantan Selatan, serta Bangka Belitung menjadi wilayah dengan potensi risiko tertinggi, dan Oktober 2025, risiko karhutla diprediksi tetap tinggi di NTT, Papua Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengimbau pemerintah daerah di provinsi-provinsi berikut untuk meningkatkan kesiapsiagaan: Riau, NTT, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Papua Selatan. Langkah preventif dan mitigasi berbasis prediksi BMKG diharapkan dapat segera diimplementasikan.

“BMKG berkomitmen untuk terus memantau perkembangan iklim dan potensi karhutla serta menyampaikan informasi terkini kepada masyarakat dan pihak terkait demi mencegah dampak buruk yang mungkin terjadi,” pungkasnya.

 

Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Suhu Dingin Landa Sejumlah Wilayah di NTT saat Malam Hari 

 

Dwikorita memberikan beberapa rekomendasi seperti peningkatan kewaspadaan seluruh pihak diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan sejak dini, terutama menjelang dan selama puncak musim kemarau Juni-Oktober 2025. 

Informasi prediksi iklim dan potensi karhutla BMKG dapat diakses secara interaktif melalui situs resmi BMKG. Data kualitas udara, hotspot, dan prediksi potensi karhutla juga tersedia untuk mendukung pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

BMKG berkomitmen untuk memonitor titik panas dan hembusan arah asap setiap jam. Hal ini memungkinkan untuk mengetahui perseberan asap akibat karhutla yang berpotensi menjadi konflik dengan negara tetangga sehingga dapat dimitigasi secepat mungkin.

TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved