Berita Lembata
Kenal Lebih Dekat Dengan SMA SKO San Bernardino di Lembata
SMA SKO San Bernardino (SMARD) di Lembata seringkali disalahpahami sebagai sekadar “sekolah olahraga” atau tempat bagi siswa yang ingin bermain bola.
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-SMA SKO San Bernardino (SMARD) di Lembata seringkali disalahpahami sebagai sekadar “sekolah olahraga” atau tempat bagi siswa yang ingin bermain bola. Padahal, esensi dari SMARD jauh lebih dalam dan visioner.
Sekolah ini mengusung konsep Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO), yang membedakannya dari sekolah olahraga konvensional. Jika sekolah olahraga bertujuan utama melatih keterampilan fisik, SMARD menggunakan olahraga sebagai sarana pembelajaran yang menyeluruh, efektif, dan menyenangkan.
SMARD adalah sekolah menengah atas reguler dengan kurikulum nasional, tempat para siswa tetap dapat melanjutkan pendidikan tinggi di berbagai bidang seperti perhotelan, FKIP, hingga ekonomi.
Yang membedakan adalah tambahan 14 jam pelajaran olahraga setiap minggunya. Pendekatan ini terinspirasi dari Finlandia, negara dengan sistim pendidikan terbaik di dunia, di mana sebagian besar waktu belajar diisi dengan aktivitas fisik.
Filosofi ini sejalan dengan pemikiran Paul Dennison: "Movement is the door to learning." – “Gerakan Adalah Pintu Menuju Ilmu Pengetahuan.”
Baca juga: Aksi 1000 Lilin dan Doa Bersama untuk Korban Meninggal Misterius di Kefamenanu TTU NTT
Pelopor dalam bidang educational kinesiology dan pencetus metode Brain Gym ini, meyakini bahwa gerakan fisik memainkan peran penting dalam mengoptimalkan fungsi otak dan kemampuan belajar.
Ia melihat bahwa banyak kesulitan belajar dapat diatasi melalui aktivitas gerak tertentu yang merangsang koordinasi antara otak kiri dan kanan. Melalui gerakan, oksigenasi otak meningkat, mempercepat pemahaman dan retensi materi pembelajaran.
Pendidikan yang Dinamis dan Menyenangkan
Dalam realitas pembelajaran, siswa selalu menantikan waktu istirahat sebagai momen bebas bergerak. SMARD menangkap sinyal ini sebagai kebutuhan nyata dalam proses belajar, sehingga mengakomodasi gerakan secara sistemik dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuannya bukan sekadar membuat siswa aktif, tetapi membangun keterlibatan emosional dan fisik dalam setiap proses belajar.
Hasilnya sudah dapat dilihat. SMARD telah menorehkan berbagai prestasi, seperti juara voli putra tingkat kabupaten, kejuaraan futsal putri, hingga paralayang dan kempo tingkat provinsi.
Secara fisik, SMARD dirancang sebagai gedung tiga lantai agar lahan bisa dimanfaatkan maksimal untuk kegiatan olahraga. Lantai pertama telah diresmikan oleh Bupati Lembata pada 01 Mei 2025 yang baru lalu, dan pengembangan ke lantai dua serta tiga masih terus diupayakan.
Aspek pendukung lainnya adalah rencana pembangunan asrama. Gedung lama akan dialihfungsikan sebagai asrama sementara, sembari merancang fasilitas permanen yang kini sudah ditunjang oleh sumber air dalam melalui sumur bor senilai Rp48 juta—hasil kontribusi para sponsor dan anggota yayasan.
Nilai dan Identitas Yayasan KOKER Niko Beeker
SMARD berada di bawah naungan Yayasan KOKER Niko Beeker, hasil gabungan nama dua figur penting: Pater Nicholas Strawn, SVD yang memperjuangkan persatuan, dan P. Conrard Beeker, SVD yang mengembangkan semangat kewirausahaan. Nama “Koker” sendiri merujuk pada rumah adat, yang merepresentasikan tiga nilai utama: Persatuan, Kewirausahaan, dan Kebudayaan.
Aksi 1000 Lilin dan Doa Bersama untuk Korban Meninggal Misterius di Kefamenanu TTU NTT |
![]() |
---|
Bacaan-bacaan Liturgi Selasa 13 Mei 2025, Hari Biasa Pekan IV Paskah |
![]() |
---|
24 Jam Terakhir, Gunung Lewotolok Lembata NTT 67 Kali Erupsi |
![]() |
---|
Prajurit Kodim 1602 Ende Sambut Dandim Baru Letkol Inf Dwi Harry Wibowo dengan Tradisi Adat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.