Berita Ngada

Dorus Petani di Ngada, Belasan Tahun Konsisten Tanam Cabai Berbuah Manis 

Sore itu awan tebal membubungi langit-langit Desa Turekisa, Kecamatan Golewa Barat, Kabupaten Ngada, NTT. Di atas lahan kurang lebih setengah hektare,

Penulis: Charles Abar | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/CHARLES ABAR
PETANI-Theododus Tuba, Petani asal Desa Turekisa, Kecamatan Golewa Barat, Kabupaten Ngada, NTT. Di atas lahan kurang lebih setengah hektare, Dorus menghabiskan waktunya selama 12 tahun sebagai petani hortikultura yang membawa Dia sukses meraup puluhan juta setiap tahun.  

Bekerja di Malaysia, bukan hal yang buruk bagi Dorus. Pemasukan cukup memadai, tetapi masalah di pengelolaan keuangan yang tidak baik. 

Saat itu merasa masih bujang, sehingga sulit berpikir panjang seperti apa mengelola keuangan yang baik. 

“Penyesalan yang terbesar pengelolaan keuangan yang tidak terarah saat masih bujang dulu,” ungkapnya dengan senyum tipis. 

Namun, dari liku-liku hidup, saat kembali ke kampung pada tahun 2011, salah satu pelajaran yang terpenting baginya adalah, keluarga, persahabatan, perkawanan itu adalah mutiara dalam kehidupan. 

Di tanah rantau, Ia menyadarkan betapa pentingnya, keluarga, kawan sahabat. Tanpa itu semua, kehidupan terasa hambar. 

Akirnya, tahun yang sama 2011, Ia menikah dengan Yosefa Olivia Adriance, wanita asal Alok, Maumere yang sudah Ia kenali sejak tahun 2007. Wanita ini juga, yang menyadarkan dia bahwa hidup di tanah rantau selamanya bukan pilihan yang tepat. 

Di tengah usia yang tidak mudah lagi, mimpi Dorus hanyalah nilai kehidupan yang Ia peroleh bisa diwariskan kepada anak-anak. 

Meskipun saat ini anaknya masih di Bangku pendidikan, Ia bertekad supaya kedua anaknya mengenal pertanian dan mencintai pertanian. 

“Mimpi saya bukan barang mewah, saya hanya mau terapkan di anak, mengenai pertanian, semangat ini diwariskan di anak”

“Anak -anak belum tentu jadi PNS pak, saya warisan ke mereka mencintai pertanian, “ katanya. 

Bertani Lombok, Tantangan Musim dan Penyakit

Belasan tahun bergelut di Hortikultura, yang menghabiskan waktu tiap hari di kebun membuat Dorus memahami begitu banyak tantangan yang dihadapinya. Mungkin bukan hanya bagi Dorus, tetapi juga bagi petani yang bergelut di pertanian yang sama. 

Ada dua hal yang sulit diatasi, yaitu perubahan cuaca dan mengatasi hama. Curah hujan yang tidak menentu membawa dampak buruk bagi tanaman. 

Kemudian penyakit tanaman, salah satu jenis  penyakit yang doyan menyerang tanaman lombok kata Dorus, yaitu  Antraknosa. Penyakit ini menyerang buah hingga menyebabkan cabai busuk dan berbintik hitam.

“Kami belum menemukan cara mengatasi penyakit ini, “ katanya. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved