PKK Kabupaten Ngada
Disebut Silent Killer, TP PKK Kabupaten Ngada Tekankan Pentingnya Deteksi Dini Kanker Serviks
Dalam seminar yang mayoritas dihadiri oleh Generasi remaja ini, menghadirkan dua narasumber inti yakni dr.Paul
Penulis: Charles Abar | Editor: Nofri Fuka
“Kita mendorong bola perlu semua harus divaksinasi. Ini sebagai upaya pencegahan,” imbuhnya.
Dr.Paul Michael Chietra,M. Biomed, SpOG, dalam materinya menyatakan, kanker serviks menyumbang angka kematian urutan ke 5 di Indonesia dengan berpotensi naik kelas ke penyakit yang lebih berbahaya cukup tinggi pula.
“Penyakit juga bisa naik kelas, gimana cara pencegahannya, ya harus disadari sejak awal, dengan membuka cara berpikir stigma kanker serviks tidak perlu ditutup-tutupi, karena ini salah satu kanker yang bisa dicegah,” kata dr. Paul.
Seperti apa mencegahnya, dr.Paul menjelaskan bisa dilakukan dengan Vaksinasi dengan MPV.
Adapun resiko-resiko yang timbul menyebabkan kanker serviks kata dr.Paul, antara lain hubungan seks bebas dengan Gonta -ganti pasangan, infeksi, gangguan imun, melahirkan banyak anak, perokok.
“Faktor resiko itu kalau bisa dihindari, harus mulai sadar kita sama -sama gerakan eliminasi, ini butuh dukungan semua pihak, terutama terkait vaksinasi, karena ini bukan hanya perempuan laki-laki juga bisa kena, pembawa virus itu bukan perempuan tapi dari laki-laki,” terangnya.
Sementara Fery Arie Nugroho, menyatakan seminar edukasi ini sebagai langkah pencegahan dengan memberikan informasi dan pemahaman bagi masyarakat terkait deteksi dini kanker serviks.
Sejauh ini persoalan kanker serviks kata Fery, telah mendapatkan atensi dari Gubernur NTT dan ada dua Kabupaten di NTT yang sudah mulai gebrakan dengan melakukan upaya pencegahan berupa Vaksinasi yaitu Kabupaten Manggarai dan Flores Timur.
Biofarma kata Fery, menaruh perhatian penuh pada Kanker Serviks karena penyakit ini merupakan silent killer, yang perlu dicegah secara bersama-sama.
“Sekarang kita fokus ke kanker serviks karena penyakit ini silent killer membunuh pelan-pelan tanpa gejala, ini perlu dilindungi dengan Vaksinasi,” pungkasnya.
Sementara Chatarina Setiawati Sigit yang telah menaruh penuh perhatian pada penyakit yang menyerang kaum hawa ini agar Kanker Serviks bisa segera diatasi. Ia bersyukur karena seminar ini mayoritas dihadiri oleh anak-anak remaja yang sebagai generasi depan bangsa.
“Kita sesama perempuan menaruh kekawatiran yang sama ya, target kita kedepan di seluruh NTT ini tidak ada lagi penyakit kanker serviks yang menyerah kaum perempuan,” ungka Wanita asal Adonara ini.
Ia menyadari Edukasi terkait kanker serviks di NTT masih sangat kurang, sehingga kerja keras kedepan terus digalakkan. (Cha)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Jadwal Kapal Pelni KM Lawit 22 Mei-6 Juni 2025, Lengkap Semua Rute |
![]() |
---|
Profil Kasat Lantas Polres Ngada, Yos Tote Anak Petani yang Rawat Asa di Biara Susteran CIJ Ende |
![]() |
---|
Lantik Penjabat Kades, Bupati Ngada : Kerjakan Hal-Hal Kecil Saja |
![]() |
---|
Forum Perempuan Diaspora NTT Konsolidasi Kawal Kasus Kekerasan Seksual Eks Kapolres Ngada |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.