Misa Hari Minggu

Teks Misa Hari Komunikasi Sedunia Minggu 1 Juni 2025 

Mari simak teks misa hari komunikasi sedunia Minggu 1 Juni 2025. Teks misa hari komunikasi sedunia lengkap renungan harian Katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-CICI DARUS
GEREJA ROH KUDUS MATALOKO - Gereja Paroki Roh Kudus Mataloko di Ngada, NTT.Mari simak teks misa hari komunikasi sedunia Minggu 1 Juni 2025. Teks misa hari komunikasi sedunia lengkap renungan harian Katolik. 

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

17. DOA PUJIAN 

P : Saudara-saudari yang terkasih! Setelah mendengar dan merenungkan Sabda Tuhan, kita sadar betapa baiklah Allah terhadap kita, hingga telah menebus kita. Oleh sebab itu, marilah kita memuji Dia dengan berseru: Pujilah Allah, alleluia, alleluia.  
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. 
P : Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, sebab dengan mengutus Putra-Mu yang tunggal, Engkau menebus kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami berseru: 
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. 
P : Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, sebab kami telah Engkau selamatkan melalui ketaatan dan penyerahan diri Putra-Mu seperti tampak dalam sengsara dan wafat-Nya. Maka kami berseru: 
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. 
P : Engkau telah membangkitkan Yesus, dan dengan kebangkitan-Nya itu, fajar hidup baru Engkau terbitkan bagi kami. Pintu surga Engkau buka Kembali dan kami Engkau tuntun masuk ke dalam surga, tanpa Engkau hitung-hitung dosa kami. Maka kami berseru: 
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. 
P : Kebangkitan Putra-Mu menjadi dasar iman GerejaMu, yang senantiasa diwartakan bagi dunia. Setiap kali kami memperingati kebangkitan-Nya, iman kami Engkau bangkitkan dan Engkau teguhkan. Maka kami berseru:  
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. 

P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Leo XIV, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Masa Paskah] 

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).  

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudahmempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

19A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 

P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. --------------------------------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 

19B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Dapat dilaksanakan Salam Damai.  
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari 
yang berada paling dekat saja. 

20B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri 

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau 
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  
[hening sejenak] 
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  

▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Paskah. 

21.  DOA UNTUK KERUKUNAN DAN KESEJAHTERAAN SUKU BANGSA 

Allah, Penguasa segala bangsa, dari Dikau berasal segala kekuasaan dan pemerintahan. Engkau menghendaki agar para bangsa hidup rukun, saling menghormati dan saling menolong bagaikan seluruh keluarga yang saling menyayangi.  Berikanlah Roh kebijaksanaan kepada para penguasa di seluruh dunia, agar mereka menghantar seluruh rakyat menuju kemajuan peperangan dan kebencian.  sejati, mencegah Bukalah hati para wakil rakyat agar mengutamakan kebijaksanaan, serta tunduk pada perintah-perintahMu yang menjamin kesejahteraan para bangsa, sehingga nama-Mu dimuliakan di seluruh muka bumi. Kami mohonkan ini dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin. 

[Disarikan dari Buku Madah Bhakti no. 26D] 

22. AMANAT PENGUTUSAN  

P : Saudara-saudari, kita telah merenungkan doa Yesus yang memohonkan persatuan. Kita diutus untuk mewujudkan doa Yesus ini dalam hidup harian kita. Ketika kita menemui kesulitan dalam hidup kita, ada baiknya kita memikirkan pada tempat pertama-tama, apakah kesulitan ini membawa persatuan. Persatuan itu amat bernilai sehingga kita perlu mengusahakannya. Semoga hati kita selalu tertuju kepada persatuan sehingga kita bisa menemukan jalan keluar dari setiap persoalan hidup kita.  

23. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Allah, Penyelamat kami, terima kasih karena telah 
mengkomunikasikan warta keselamatan kepada kami dalam diri Yesus Putra-Mu. Semoga kami selalu meluangkan waktu untuk mendengarkan Dikau dengan merenungkan Sabda-Mu.   Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

24. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  [hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.  

[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai, alleluia, alleluia 

U  : Syukur kepada Allah, alleluia, alleluia.  

25. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus  
U  : Amin.  

26. LAGU PENUTUP (Sumber P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved