Hari Pancasila 2025
Pengunjung Asal Jakarta: Pemkab Ende Kurang Promosikan Rumah Pengasingan Bung Karno
Sehari menjelang peringatan Hari Lahir Pancasila, pasangan suami istri asal Jakarta, Herman dan Evi, menyempatkan diri berkunjung ke Rumah Pengasingan
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Ricko Wawo
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, ENDE – Sehari menjelang peringatan Hari Lahir Pancasila, pasangan suami istri asal Jakarta, Herman dan Evi, menyempatkan diri berkunjung ke Rumah Pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Kelurahan Kota Raja, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (31/5/2025).
Kunjungan ini menjadi yang pertama bagi Herman dan Evi ke Kota Ende. Keduanya dikenal sebagai pasangan penjelajah yang tengah melakukan perjalanan darat melintasi sejumlah destinasi wisata dan sejarah di Indonesia Timur.
Dalam perjalanan tersebut, mereka menjajaki rute dari Lombok, Sumbawa Besar, Labuan Bajo, Waerebo, Ruteng, Bajawa, hingga akhirnya tiba di Ende.
"Saya kebetulan keliling di hari Waisak dari Lombok sampai ke Ende ini. Ternyata di sini ada situs bersejarah Rumah Pengasingan Bung Karno, jadi saya sempatkan mampir," ungkap Herman kepada TribunFlores.com, Sabtu (31/5/2025).
Baca juga: Juru Pelihara Rumah Pengasingan di Ende Kerap Rasakan Kehadiran Mistis Bung Karno
Ia mengaku mengetahui keberadaan situs bersejarah ini justru setelah berada di Ende.
Padahal, menurutnya, tempat ini menyimpan nilai sejarah nasional yang sangat penting karena menjadi lokasi perenungan Bung Karno dalam merumuskan dasar negara Indonesia, yakni Pancasila.
"Ende kota yang ramai dan sejuk, saya lihat di peta, dijuluki sebagai Kota Pancasila. Makanya saya penasaran dan ingin melihat langsung Rumah Pengasingan Bung Karno," kata Herman saat ditemui di halaman Rumah Pengasingan Bung Karno.
Namun, Herman menyayangkan kurangnya promosi yang dilakukan oleh pemerintah daerah terhadap situs ini. Ia menilai promosi yang minim menyebabkan banyak wisatawan domestik tidak mengetahui keberadaan tempat bersejarah tersebut.
"Harusnya lebih dilestarikan dan lebih dipromosikan. Dibanding daerah lain seperti Waerebo atau Bajawa, situs ini masih kurang dikenal. Kami sampai di Ende baru tahu ada Rumah Pengasingan Bung Karno. Saya juga kaget, sebelumnya tidak tahu sama sekali," tutur Herman.
Evi, sang istri, menambahkan bahwa destinasi ini sebenarnya sangat layak untuk dijadikan tujuan wisata sejarah. Namun sayangnya, keberadaannya belum cukup "viral" di kalangan wisatawan.
"Memang kurang viral Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende ini," timpal Evi mendampingi suaminya.
Meski demikian, keduanya mengapresiasi kondisi fisik situs tersebut yang masih rapi, bersih, dan terawat. Mereka merasa nyaman berada di dalam kompleks rumah tersebut dan menikmati atmosfer sejarah yang kuat di tempat itu.
Tak hanya mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno, pasangan ini juga berencana untuk menjelajahi Taman Renungan Bung Karno, Serambi Soekarno, dan beberapa titik situs sejarah lainnya yang tersebar di Kota Ende.
Dalam kesempatan yang sama, Herman turut menyampaikan harapan kepada pemerintah pusat agar lebih memperhatikan infrastruktur jalan di Pulau Flores, khususnya akses menuju destinasi wisata. Menurutnya, masih banyak jalan yang rusak dan belum memadai bagi wisatawan yang ingin berkunjung.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.