Pengungsi Lewotobi di Flores Timur
Demi Air Bersih, Pengungsi Mandiri Gunung Lewotobi di Flores Timur NTT Jalan Kaki 3 Kilometer
Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka terpaksa berjalan kaki sejauh tiga kilometer ke Desa Nobo, tepatnya di tikungan jalan. Di sana ada bak.
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Hilarius Ninu
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Korban bencana letusan Gunung Api Lewotobi Laki-laki yang mengungsi secara mandiri di Waidoko, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, NTT, sejak beberapa hari terakhir kekurangan air bersih hingga Senin, 9 Juni 2025.
Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka terpaksa berjalan kaki sejauh tiga kilometer ke Desa Nobo, tepatnya di tikungan jalan. Di sana terdapat bak yang mengalirkan air lewat seutas selang kecil.
Pengungsi mandiri di Waidoko adalah warga dari Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura. Desa ini bakal direlokasi ke tempat lain lantaran masuk dalam zona bahaya.
Menurut seorang warga, Agustinus Gehi (40), pengungsi setiap hari mengambil air dengan jeriken dan galon. Mereka kebanyakan berjalan kaki, ada juga yang memakai sepeda motor.
Baca juga: BP3MI NTT dan Relawan Larantuka Bantu Pengungsi Gunung Lewotobi di Flores Timur NTT
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.