Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 14 Juli 2025, Mempersatukan Umat Kristiani

Mari simak renungan harian Katolik Senin 14 Juli 2025. Tema renungan harian Katolik mempersatukan umat Kristiani.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-ARJAN
RENUNGAN HARIAN KATOLIK - Gereja Katolik Yesus Kerahiman Ilahi, Aeramo di Kabupaten Nagekeo.Mari simak renungan harian Katolik Senin 14 Juli 2025. Tema renungan harian Katolik mempersatukan umat Kristiani. 

Sebagai umat tebusan Kristus, mari kita melatih kepeka-an kita terhadap kekudusan Allah. Dengan akal budi yang terus menerus diperbarui kita menyembah Dia dalam roh dan kebenaran. Jangan terjebak tipu daya dunia yang menawarkan ilah palsu, kekayaan, dan kenikmatan duniawi.

Dengan nurani yang terus menerus dilatih dalam kekudusan, kita melayani Dia dengan tulus dan setia. Jangan jatuh dalam godaan egoisme, semata untuk keuntungan diri sendiri. Teladani Kristus yang hidup bagi kemuliaan Allah dan menjadi berkat untuk manusia.

Dalam Injil hari ini mungkin kita dibingungkan oleh dua pernyataan; Para malaikat di padang Efrata mengumumkan:”Yesus datang untuk membawa damai sejahtera, di antara orang yang berkenan kepada-Nya.”


Tetapi Yesus juga berkata,”Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan membawa pedang pemisah”. Apakah Yesus tidak berkenan pada ikatan kesatuan keluarga? Justru Dia menghendaki.

Buktinya, Allah telah melaksanakan kesatuan itu di taman Eden, pada Adam dan Hawa.Yesus tidak berkenan pada ikatan kesatuan yang: 1) mengutamakan kesatuan di atas yang lain, 2) mengisolasi diri, tidak menjadi berkat bagi orang lain, 3) merasa aman tanpa Allah, 4) mencuri kemuliaan Allah. Ingatlah, Allah telah mendobrak kesatuan menara Babel dalam Perjanjian Lama.

Kesatuan karena salib. Yesus berkenan pada kesatuan keluarga anak-anak Allah yang menempatkan Dia secara benar, menjadi yang utama, menjadi Raja dan Tuhan di atas segalanya. Melalui jalan salib orang-orang percaya dipersatukan. Yesus menyamakan diri dengan murid-murid-Nya.

Penghargaan atas murid-murid-Nya patut mendorong kita orang-orang percaya untuk bangga dan setia melayani Dia dengan segenap hati dan pikiran kita. Bila semangat kita kendur dalam pelayanan, itu pertanda bahwa kita kurang mensyukuri kasih karunia Allah yang sedemikian besar.

Hanya dengan bertelut di bawah kaki salib-Nyalah, kita boleh diperbarui kembali. Kembali kepada kasih yang mula-mula, kembali pada penyerahan diri sepenuh, kembali pada perenungan tentang harga yang begitu mahal yang telah Tuhan berikan bagi nyawa kita yaitu nyawa-Nya sendiri.

Renungkan

Tidak ada penyataan kemuliaan Allah lebih besar selain kedatangan dan pengorbanan-Nya di dalam diri Yesus Kristus.

Doa Penutup

Kiranya salib Kristus bekerja mempersatukan umat Kristiani dalam era globalisasi ini. Kiranya segala ambisi dan kepentingan kelompok ditundukkan dan kemuliaan Allah yang ditinggikan dan dijunjung. Amin. (Sumber the katolik.com/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved