Gunung Lewotolok Erupsi

Gunung Api Ili Lewotolok di Lembata NTT Meletus Pagi Ini, Tinggi Kolom 200 Meter

Gunung Api Ili Lewotolok di Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, meletus pagi Ini, Senin, 14 Juli 2025. Tetap selalu waspada Gunung Lewotolok NTT.

|
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MAGMA INDONESIA
GUNUNG LEWOTOLOK MELETUS -  Gunung Api Ili Lewotolok di Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, meletus pagi Ini, Senin, 14 Juli 2025. Tinggi Kolom 200 Meter. Saat ini Gunung Lewotolok level III atau Siaga. 

TRIBUNFLORES.COM, LEWOTOLOK - Gunung Api Ili Lewotolok di Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, meletus pagi Ini, Senin, 14 Juli 2025.

Hal itu disampaikan Posmat Gunung Lewotolok Lemata, Fajaruddin M. Balido.

"Terjadi erupsi G. Ili Lewotolok pada hari Senin, 14 Juli 2025, pukul 07:51 WITA. Tinggi kolom letusan teramati ± 200 m di atas puncak (± 1623 m di atas permukaan laut),"tulis Fajaruddin dikutip dari laman magma.esdm.go.id Senin pagi.

Ia menyebutkan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. 

"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 33.6 mm dan durasi 36 detik,"ujarnya.

Baca juga: Gunung Api Lewotolok Lembata Meletus Dini Hari Tadi, Tinggi Kolom 200 Meter

 

Ia menyebutkan aktivitas Gunung Lewotolok saat ini ada Level III (Siaga).

Ia menyatakan pada tingkat aktivitas Level III (Siaga) pihaknya mengeluarkan sejumlah rekomendasi.

[1] Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur laut G. Ili Lewotolok.

(2) Masyarakat dihimbau untuk tidak panik jika mendengar suara gemuruh atau dentuman dari kawah G. Ili Lewotolok karena suara tersebut merupakan ciri aktifitas gunungapi yang sedang dalam fase erupsi. Suara dentuman yang keras dapat mengakibatkan getaran yang kuat pada beberapa bagian bangunan terutama jendela kaca dan pintu.

(3) Pemerintah daerah dan masyarakat senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Ili Lewotolok di Desa Laranwutun Kecamatan Ile Ape atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau Badan Geologi di Bandung untuk mendapatkan informasi terkait aktivitas G. Ili Lewotolok.

(4) Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

(5) Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan. (sumber magma.esdm.go.id/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved