Rabies di Kabupaten Sikka

Lansia Asal Lewomada Sikka Bergejala Rabies, Pemdes Bentuk Tim Penanganan Rabies

Yuliana Juli (81) warga Desa Lewomada, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT digigit Hewan Penular Rabies (HPR) dipastik

Penulis: Arnol Welianto | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/HO-DOMINIKUS PONDENG 
RAPAT KOORDINASI - Kepala Desa Lewomada, Dominikus Pondeng sedang menggelar rapat koordinasi penanganan kasus rabies di Desa Lewomada, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu 16 Juli 2025.   

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Yuliana Juli (81) warga Desa Lewomada, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT digigit Hewan Penular Rabies (HPR) dipastikan bergejala rabies.

Pemerintah Desa Lewomada, Kecamatan Talibura langsung membentuk tim gerak cepat untuk penangangan kasus positif rabies di wilayah itu.

Tim yang dibentuk ini, kemudian bergerak ke tiga Dusun di Wilayah Desa Lewomada untuk memberikan edukasi sosialisasi dan juga perintahkan segera agar hewan peliharaan berupa anjing monyet diikat atau di kandangkan.

Selain itu, tim gerak cepat juga mencatat jumlah anjing dewasa anak-anak anjing dan juga anjing yang bunting.

Baca juga: Plan Launching Girls Football di Ruteng, Dorong Anak Berani Bermimpi

 

 

"Kita sudah rapat dan bentuk tim gerak cepat penganan 1 kasus positif rabies, tim ini terjun ke tiga dusun memberikan edukasi sosialisasi dan juga perintahkan segera agar hewan peliharaan berupa anjing monyet diikat atau di kandangkan dan juga mencatat jumlah anjing dewasa anak-anak anjing dan juga anjing yang bunting," Kata Kepala Desa Lewomada, Dominikus Pondeng, Rabu 16 Juli 2025.

Sebelumnya, Dokter spesialis penyakit dalam di RSUD dr T. C. Hillers Maumere, Asep Purnama membenarkan pasien tersebut bergejala rabies dan saat ini berada di IGD Tc Hilers Maumere.

"Betul, Ternyata pasien masih di UGD,"ujarnya Rabu 16 Juli 2025.

Diketahui, Pasien dibawa ke Puskesmas Watubaing untuk mendapatkan perawatan. Saat dilakukan pemeriksaan didapat gejala takut angin (aerophobia) dan air (hydrophobia) pada Selasa 15 Juli 2025 sekitar pukul 21.20 WITA. 

Dokter Puskesmas Watubaing, Dr. Servasius Situ mengatakan, Menurut informasi dari keluarga, sejak 1 hari sebelum masuk puskemas, pasien tidak mau makan dan minum. 

"Menurut keluarga, sejak 1 hari sebelum masuk puskemas, pasien tidak mau makan dan minum, " ujarnya Rabu 16 Juli 2025.

Pagi hari sebelum masuk PKM, pasien sempat mengalami kejang sekitar 5 menit. Setelah kejang pasien merasa lemah dan sakit kepala namun pasien tidak mengeluh demam.

"Saat pemeriksaan didapat gejala takut angin (aerophobia) dan air (hydrophobia), " Jelasnya. 

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved