Berita Kota Kupang

101 Siswa SMPN 8 Kupang Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Simak Standar Gizi MBG

“Memang data pastinya sedang diverifikasi, tapi yang jelas jumlahnya sudah di atas seratus orang. Kejadianny

Editor: Nofri Fuka
POS-KUPANG.COM/MARIA SELFIANI BAKI WUKAK 
KONDISI - Kondisi Terkini di IGD Rumah Sakit S.K.Lerik terkait 18 siswa dirawat karena keracunan Makanan Bergizi Gratis, Selasa (22/7) 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kejadian menghebohkan tadi pagi selasa 22 Juli 2025, Siswa SMP Negeri 8 Kupang, NTT, dilarikan ke rumah sakit karena mengalami sakit perut secara bersamaan, diduga pasca menikmati makanan bergizi gratis.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami, M.Si., dalam menanggapi kejadian luar biasa itu menerangkan bahwa pihak sekolah bersama Dinas Pendidikan langsung mengambil langkah cepat saat mengetahui banyak siswa yang mengeluh sakit.

“Memang data pastinya sedang diverifikasi, tapi yang jelas jumlahnya sudah di atas seratus orang. Kejadiannya, anak-anak secara bersamaan mengeluh sakit perut. Kita langsung koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan, dr. Retnowati, dan beberapa pihak terkait,” demikian kata dia.

Menurut Dumuliahi, siswa-siswa yang masih dalam kondisi ringan sempat ditangani terlebih dahulu di UKS sekolah. 

 

Baca juga: Kepala SMPN 8 Kupang Soal Keracunan MBG: Kejadian Luar Biasa, Kami Sudah Berusaha Maksimal

 

 

Namun, siswa yang mengalami gejala lebih parah, langsung dirujuk ke beberapa rumah sakit di Kota Kupang.

“Mereka dirawat di RS Mamami, RSUD S.K. Lerik, dan RS Siloam. Ada juga bantuan dari BPBD yang menurunkan ambulans mereka,” tambahnya.

Sampel Makanan Diuji

Perihal para siswa yang diduga keracunan makanan, Pemerintah Kota Kupang sigap berkoordinasi dengan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melakukan pengujian terhadap sampel makanan yang diduga menjadi penyebab.

BPOM adalah sebuah lembaga di Indonesia yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan dan makanan di Indonesia.

“Anak-anak bilang ada yang mulai sakit sejak kemarin, dan ada juga yang baru merasa sakit hari ini. Jadi kita belum bisa menyimpulkan penyebabnya. Biarlah proses penyelidikan dari Dinas Kesehatan dan BPOM yang menentukan,” ungkap Dumuliahi.

Selain Dinas Pendidikan, bantuan juga datang dari Dinas Kesehatan dan BPBD Kota Kupang. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved