27 PTS Jakarta KKN Merajut Nusantara Bersama STIPER Flores Bajawa di Riung Ngada

TRIBUNFLORES.COM,BAJAWA - Sebanyak 27 perguruan tinggi swasta (PTS) yang berada dibawah naungan LLDIKTI Jakarta selama 10 hari melaksanakan program KKN Merajut Nusantara di Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, NTT.

Pelaksanaan KKN Merajut Nusantara Tahun 2025 ini akan bersama dengan mahasiswa STIPER Flores Bajawa.

KKN Merajut Nusantara ini akan fokus pada bidang pendidikan, kesehatan dan pertanian guna membantu masyarakat di Kabupaten Ngada.

Ketua STIPER Flores Bajawa, Dr.Nicolaus Noywuli, S.Pt, M.Si dalam Program Flores Bicara di TribunFlores.Com via zoom, Selasa,29 Juli 2025 sore menjelaskan, kehadiran mahasiswa dari 27 PTS di Jakarta ini akan membawa dampak bagi Kampus STIPER Flores Bajawa.

Baca juga: Stiper Flores Bajawa akan Kirim Mahasiswa Magang Pertanian Gelombang Kedua ke Israel

Pasalnya, program KKN Merajut Nusantara ini baru diikuti oleh Kampus STIPER Flores Bajawa.

Yang mana program ini, ujarnya, akan membuat kolaborasi perguruan tinggi di Ngada dengan perguruan tinggi di Jakarta guna saling belajar dan membangun daerah ini.

"KKN Merajut Nusantara ini akan dimulai besok, Rabu, 30 Juli 2025 dan akan dihadiri oleh Bupati Ngada, Raymundus Bena dan pejabat di Pemkab Ngada. Ada juga para Rektor dari PTS Jakarta yang hadir. KKN ini fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan pertanian. Program KKN hanya 10 hari dan akan dimanfaatkan sebaik-baiknya agar kami bisa belajar dari mahasiswa-mahasiswa dari Jakarta," kata Nico, nama panggilan Ketua STIPER Flores Bajawa.

Ia menjelaskan, STIPER Flores Bajawa adalah kampus kedua yang hadir di Ngada dan saat ini terus berbenah dan berkolaborasi agar ada dampak bagi masyarakat dan pemerintah.

Pada tahun ini, lanjutnya, kampus juga akan mengirim mahasiswa untuk KKN Tematik dalam rangka pengentasan stunting dan kemiskinan ekstrim.

"Kami akan kirim 10 mahasiswa untuk program KKN Tematik 2025 di Kabupaten Manggarai Timur. Program ini kolaborasi dengan Pemprov NTT dan LLDIKTI Kupang. Isu dalam program ini yakni stunting dan kemiskinan ekstrim," paparnya.

Ia berharap dengan program ini mahasiswa bisa belajar dan menjadi agen perubahan ketika berada di masyarakat.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News