Stiper Flores Bajawa

YBL Gandeng Stiper Flores Bajawa Lakukan Geotagging Tanaman Bambu di Ngada

“Kami dari Yayasan Bambu Lestari bermitra dengan siswa Stiper Flores Bajawa, berbagi pengetahuan

Penulis: Charles Abar | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/CHARLES ABAR 
BIMBINGAN - Koordinator Kabupaten YBL, Yoakim Philipus Nanga, sedang memberikan bimbingan teknis kepada mahasiswa di Kampus C Stiper Flores Bajawa, Jumat 14 September 2025. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Charles Abar

TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA – Yayasan Bambu Lestari (YBL) menggandeng mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Flores Bajawa untuk melakukan kegiatan Geotagging tanaman bambu di kawasan hutan Inelika, Kabupaten Ngada. Kegiatan ini diawali dengan bimbingan teknis yang berlangsung di Kampus C Stiper Flores Bajawa, Jumat (14/9/2025).

Koordinator YBL Kabupaten Ngada , Yoakim Philipus Nanga, menjelaskan bahwa Geotagging menjadi metode penting untuk memastikan setiap bibit bambu yang sudah ditanam dapat dipantau secara akurat.

“Kami dari Yayasan Bambu Lestari bermitra dengan siswa Stiper Flores Bajawa, berbagi pengetahuan terkait bagaimana geotagging atau pemotretan bibit bambu yang kami tanam di lahan,” ujar Yoakim.

Ia mengatakan, geotagging membantu pendataan seluruh bibit yang ditanam di lapangan.

 

Baca juga: PKM Stiper Flores Bajawa Perkuat Kapasitas Poktan Rakateda 1 Kendalikan Penyakit Pisang

 

 

“Fungsi geotagging adalah mendata atau melacak sejauh mana bibit-bibit kami tertanam dengan baik serta mengetahui sebarannya ada di mana,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Yoakim menjelaskan bahwa mahasiswa berperan penting dalam pengambilan data di lapangan.

“Untuk melaksanakan ini kami tidak bisa bekerja sendiri. Kami memerlukan bantuan adik-adik mahasiswa untuk melakukan pengambilan foto bibit bambu dan tanaman sela yang kita tanam bersama kelompok tani di kawasan hutan Inelika,” tambahnya.

Ia menambahkan bahwa hasil geotagging nantinya dapat diakses secara mudah melalui peta digital.

“Dengan sekali klik di Google Maps, para donatur atau masyarakat bisa melihat kondisi bibit dan titik lokasi penyebarannya,” pungkasnya.

Selain membantu yayasan, mahasiswa juga memperoleh manfaat berupa peningkatan kemampuan pemetaan.

“Mahasiswa sekarang bisa mengetahui teknik pemetaan lahan. Ini pengalaman lapangan yang sangat penting bagi mereka.”

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved