Berita Sumba Timur

Sumba Timur Sudah Siapkan Ratusan Hektar Lahan untuk Tiga Daerah Otonomi Baru

Pemerintah Kabupaten Sumba Timur menyatakan, pihaknya telah menyiapkan ratusan hektar lahan untuk

Editor: Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM/IRFAN BUDIMAN
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Simba Timur, Dominggus Kondanamu. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU –Pemerintah Kabupaten Sumba Timur menyatakan, pihaknya telah menyiapkan ratusan hektar lahan untuk mendukung rencana pembentukan tiga Daerah Otonomi Baru (DOB). Namun, proses pembentukan itu tertunda akibat kebijakan moratorium pemekaran wilayah oleh Kementerian Dalam Negeri.

Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dominggus Kondanamu mengatakan, rencana pembetukan ini disambut baik oleh pemkab dan seluruh masyarakat. Bahkan, lahan untuk pusat DOB sudah disiapkan.

Lahan pusat pemerintahan telah disiapkan seluas kurang lebih 100 hektar di masing-masing DOB mencakup Sumba Timur Jaya, Pahunga Lodu, dan Sumba Selatan.

 

Baca juga: Polisi di Sumba Timur NTT Dilaporkan atas Dugaan Kekerasan Seksual dan KDRT

 

 

“Ya, terkait dengan hal itu Sumba Timur sebetulnya sudah ada langkah-langkah untuk persiapan. Kita sudah menyiapkan lokasi pusat otonomi baru,” katanya kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (29/7/2025).

Untuk DOB Sumba Timur Jaya, lokasi pusat pemerintahan telah disiapkan di wilayah Praikauki, Lewa. Berada persis di perbatasan Kambu Hapang dan Parai Hambuli.

“Itu untuk titik ibu kotanya. Lahan dialokasikan oleh tokoh adat dan tokoh masyarakat bersama pemerintah di situ,” kata Dominggus.

Sementara untuk DOB Pahunga Lodu, lahan disiapkan di Kecamatan Umalulu. 

Adapun untuk DOB Sumba Selatan, lokasi telah disiapkan di Desa Nggongi.

“Sama juga di wilayah Pahunga Lodu. Titik ibu kota yang direncanakan itu di Kecamatan Umalulu. Dan sudah ada lahannya kurang lebih juga 100 hektar,” lanjutnya.

Ketiga lokasi tersebut merupakan hasil hibah dari tokoh adat dan tokoh masyarakat.

“Ini sudah siap ditindaklanjuti. Tetapi kemudian keluarlah moratorium (pemekaran daerah otonomi baru) ini,” ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved