Berita Sikka

Retret Keluarga Katolik:  Memaknai 25 Tahun Imamat Pater Maximus Manu SVD yang Penuh Berkat

"Jadi dimana kita harus kembali ke posisi sebagai umat Katolik, sebagai keluarga Katolik yang meneladani keluarga

Penulis: Nofri Fuka | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/NOFRI FUKA
FOTO BERSAMA - Suasana foto bersama usai kegiatan retret di Aula Camilian Center Maumere, Kabupaten Sikka, dalam rangka memaknai perayaan syukur 25 Tahun Imamat Pater Maximus Manu SVD, 10 Agustus 2025. 

Retret bagi keluarga Katolik yang berasal dari Paroki Salib Suci Kloangrotat ini diapresiasi Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi Supriadi.

Turut menjadi peserta retret bersama sang istri, Wabup Simon memberikan apresiasi yang luar biasa atas inisiatif Pater Maxi Manu dalam memperingati pesta imamatnya yang ke-25 tahun lewat retret ini. 

"Ini adalah kegiatan yang sangat luar biasa ret-ret untuk keluarga Katolik dimana di sini banyak sekali hal-hal yang disampaikan bagaimana kita hidup sebagai keluarga katolik sebagai suami istri yang baik dan tenang," demikian ucap pria kelahiran 15 April 1964 ini.

Wabup Simon melihat bahwa terdapat antusiasme yang begitu tinggi dari para peserta dalam mengikuti kegiatan ini.

 

RETRET - Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi Supriadi didampingi sang istri sedang mengikuti kegiatan retret keluarga Katolik.
RETRET - Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi Supriadi didampingi sang istri sedang mengikuti kegiatan retret keluarga Katolik. (TRIBUNFLORES.COM/NOFRI FUKA)

 

"Saya melihat bahwa yang hadir ini adalah pasangan yang cukup tua dan mereka semangat, ini menunjukan bahwa mereka sangat antusias dan ingin mendengar apa hal hal yang harus diperbaiki dalam kehidupan berkeluarga secara iman Katolik," demikian terang pria asal Kloangrotat ini.

Ia menandaskan bahwa, ditengah perkembangan teknologi, hal-hal yang berkaitan dengan keimanan makin kabur, sehingga momen ini menjadi kesempatan berefleksi terutama sebagai keluarga katolik.

"Jadi dimana kita harus kembali ke posisi sebagai umat Katolik, sebagai keluarga Katolik yang meneladani keluarga nazaret, keluarga yang sederhana," tandasnya.

Ia menyebut, ini adalah awal yang baik dan mungkin kedepan dapat diadakan secara regular melibatkan beberapa umat Katolik dari paroki lain.

"Ini juga menjadi bekal untuk keluarga katolik terutama keluarga muda. Belajarlah dari keluarga katolik yang masih bertahan dalam perkawinan katolik," tutupnya.

Rumah Tangga Keluarga adalah Ruang Revolusi Senyap

Turut memberikan materi dalam retret tersebut, P. Syrianus Poto Sola SVD menegaskan bahwa rumah tangga keluarga merupakan ruang revolusi senyap.

Maka dari itu, keluarga perlu dibentuk dengan aman, nyaman dan tidak boleh dibuat gaduh.

Misionaris yang berkarya belasan tahun di Taiwan ini mengakui ketertarikannya terlibat dalam kegiatan ini berlandas pada pemikiran reflektif bahwa keluarga menjadi sentral atau pusat seseorang bertumbuh dan mengasah mentalnya. Untuk itu, perlu dibangun secara baik.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved