Gunung Ebulobo Nagekeo Normal
24 Jam Terakhir Gunung Ebulobo di Nagekeo NTT 4 Kali Gempa Tektonik Jauh
Gunung Api Ebulobo terletak di Kecamatan Boawae Nagekeo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Pernah meletus beberapa tahun silam
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, BOAWAE - Petugas Posmat Gunung Ebulobo, Albertus Ngau Wea melaporkan kondisi gunung 24 jam terakhir Selasa (12/8 2025) periode 00:00-24:00 Wita.
Gunung Api Ebulobo terletak di Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.82°LU, Longitude 121.18°BT dan memiliki ketinggian 2124 mdpl.
Gunung Ebulobo level 1 atau normal.
"Pengamatan Visual Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 10-25 meter dari puncak,"tulis Albertus dikutip dari laman magma.esdm.go.id Rabu (13/8/2025).
Kata dia, cCuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah utara. Suhu udara sekitar 17-25°C.
Baca juga: Mengunjungi Tempat Wudhu Alami di Kaki Gunung Ebulobo, Wisata Religi di Nagekeo NTT Saat Ramadhan
Kelembaban 66-70 persen. Tekanan udara 759-761 mmHg.
Ia mengatakan berdasarkan pengamatan gegempaan Gunung Ebulobo mengalami 4 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3-3.5 mm, S-P 10.99-14.7 detik dan lama gempa 31.82-396.17 detik.
Ia menyataka pihaknya mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat di sekitar G. Ebulobo dan pengunjung/wisatawan agar membatasi aktivitas (tidak berlama-lama) di kawah.
Tidak bermalam di area kawah aktif di Utara puncak, serta tidak mendekati lubang tembusan gas yang berada di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.
Tentang G.Ebulobo
Gunung Ebulobo, juga dikenal sebagai Emburombu atau Puncak Nage Keo, adalah gunung stratovolcano yang terletak bagian selatan dari Kabupaten Nagekeo di Pulau Flores Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Gunung Ebulobo menjulang di atas Kecamatan Boa Wae, yang terletak di bawah lereng barat laut gunung tersebut. Bentuk gunung simetris dengan ketinggian 2124 m, dengan bagian atas kubah lava berbentuk datar. Sejarah letusannya, yang tercatat sejak 1830, antara lain berupa lelehan lava di lereng utara serta letusan-letusan eksplosif pada puncak kawahnya. Letusan lainnya terjadi pada tahun 1888, 1910, 1924, 1938, 1941, 1969, dan 2013.
Gunung Ebulobo menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan dan menjadi salah satu destinasi favorit bagi para pendaki di Nusa Tenggara Timur. Lereng gunung ini dipenuhi hutan tropis yang lebat, memberikan pengalaman mendaki yang menantang sekaligus memesona. Selain itu, di kaki gunung terdapat Kampung Adat Pajoreja yang menawarkan pengalaman budaya lokal yang kaya akan tradisi dan budaya lokal.
Flora dan Fauna
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.