Prada Lucky Namo Meninggal

Kisah Haru Ibu Asuh Prada Lucky Namo: Setiap Kali Ketemu, Lucky Selalu Ada di Tempat Cuci Piring

Kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo, anggota Batalyon TP 834/Wakanga Mere, Aeramo, Kabupaten Nagekeo

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
MENANGIS - Ibunda Prada Lucky Namo saat menangis ketika dipeluk Pangdam Udayana Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto, Senin, (11/8/2025). 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, MBAY - Kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo, anggota Batalyon TP 834/Wakanga Mere, Aeramo, Kabupaten Nagekeo yang diduga dianiaya 20 orang seniornya di kesatuannya sendiri tidak hanya meninggalkan luka mendalam bagi kedua orang tuanya dan keluarga tetapi juga bagi ibu Iren, ibu asuh almarhum Prada Lucky di Nagekeo. 

Bagi Ibu Iren, sosok almarhum Prada Lucky Namo adalah sosok yang baik dan suka membantu orang lain. 

Kepada TribunFlores.com, Jumat (15/8/2025) pagi, Ibu Iren mengaku mulai berkenalan dengan almarhum Prada Lucky Namo sekitar minggu kedua bulan Juli 2025. 

 

Baca juga: Kenang Sang Ayah, Gubernur Melki Laka Lena Menangis Dalam Upacara Hari Pramuka 

 

 

"Setiap hari kan kami ada pergi ambil makanan sisa, kebetulan dia (red:  almarhum Prada Lucky Namo) ada di dapur di bagian cuci piring, kan hampir setiap hari kami ambil makanan sisa itu, setiap hari kalau kami datang dia selalu cuci piring, pagi siang malam kan kami selalu ketemu dia di tempat cuci piring," ungkap Ibu Iren. 

Makanan sisa yang diambil ibu Iren biasanya untuk memberi makan ternak. Terkadang, Ibu Iren kerap membantu Prada Lucky Namo mencuci piring apabila rekan-rekannya tidak ada yang membantu almarhum mencuci piring bekas makan semua anggota Batalyon TP 834/Wakanga Mere. 

Setiap kali bertemu Prada Lucky Namo di tempat cuci piring di barak itu, Ibu Iren kerap melihat Prada Lucky sendirian mencuci piring. 

"Yang saya sering saya lihat itu dia cuci piring sendiri kalau yang lain itu makan habis datang taruh di dekat dia itu, dia cuci, saya kurang tahu tugasnya dia apa sebenarnya hanya setiap hari kami ketemu dia di tempat cuci piring, kami hanya liat dia cuci piring tiap hari, kadang pagi kami datang dia ada di tempat cuci piring, siang juga kami ambil dia ada, sore juga ada," tutur Ibu Iren. 


Awal Mula Jadi Anak Angkat 

Seiiring berjalannya waktu, Ibu Iren sempat bertanya ke Prada Lucky Namo "Kalau dapat hari libur itu libur kemana? Tetapi Prada Lucky mengaku ke Ibu Iren bahwa dirinya hanya bisa berdiam diri di barak karena di Nagekeo Prada Lucky tidak memiliki keluarga. 

Prada Lucky akhirnya meminta agar bisa bermain dan bermalam di rumah Ibu Iren pada saat liburan dan mendapatkan izin bermalam. 

"Boleh kah kalau Lucky dapat liburan atau dapat ijin bermalam, Lucky ke rumah, mama jadi mama asuh saya, terus mama bilang boleh," ungkap Ibu Iren mengenang kembali percakapan antara dirinya dan Prada Lucky yang meminta dirinya menjadi ibu angkat almarhum Prada Lucky Namo. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved