TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO - Bukan hanya assosiasi dan pelaku usaha pariwisata, wisawatan juga ikut resah dengan naiknya tarif tiket masuk ke Taman Nasional Komodo (TNK) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Tika, salah satu wisatawan yang jauh - jauh datang dari Jerman menyebut pemberlakuan tarif masuk TNK yang mencapai Rp. 3,75 juta terlalu mahal.
"untuk Bapa pemerintah setempat, atau di negara Indonesia, menurut saya dengan harga tiket tiga juta melebihi ke atas itu sangat mahal sekali," ujar Tika di Bandara Komodo, Labuan Bajo.
Warga Negara Indonesia (WNI) namun sudah bertempat tinggal di Jerman ini juga menilai tarif tiket tersebut tidak hanya mahal bagi rakyat Indonesia tetapi juga bagi wisatawan dari luar negeri.
Baca juga: Buntut Aksi Mogok di Labuan Bajo, 3 Aktivis Diamankan Polisi, Wisatawan Dijemput Bus Pemerintah
Tika tiba di Bandara Komodo Labuan Bajo, pada Senin 1 Agustus 2022, persis hari dimana kebijakan tarif masuk TNK Rp. 3,75 juta mulai diberlakukan oleh Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pada hari yang sama, 24 asosiasi pariwisata dan para pelaku pariwisata di Labuan Bajo menggelar aksi mogok menolak kebijakan menaikkan tarif tiket ke TNK.
Salah satu dampak dari aksi mogok tersebut, para wisatawan yang tiba di Bandara Komodo, termasuk Tika, kebingungan karena tidak ada layanan jasa transportasi ke hotel atau penginapan. "Ini membuat wisatawan terlantar," ujarnya.
"Contohnya hari ini jalan macet atau mogok karena demonstrasi. Dan aku melihat itu sangat miris sih situasinya," imbuhnya.
Sementara itu, aksi mogok ini rencananya akan dilakukan selama satu bulan, terhitung sejak diberlakukannya kebijakan menaikkan tarif tiket masuk TNK.
Dilansir dari Tribunnews, menyikapi aksi protes tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno membuka ruang dialog.
Baca juga: Protes Tariif Taman Nasional Komodo;24 Asosiasi Pariwisata di Labuan Bajo Mogok Sebulan
Menurut Sandiaga Uno, keputusan pemerintah untuk memastikan konservasi TNK termasuk Pulau Komodo dan Pulau Padar berjalan dengan memberikan pembatasan.
"Karena itu kami membuka ruang dialog untuk mencari solusi penolakan tarif baru Pulau Komodo," kata Sandiaga dalam weekly press briefing di Jakarta, Senin 1 Agustus 2022.
Sandiaga menerangkan bahwa kenaikan harga tersebut semata-mata untuk menjaga kelestarian ekosistem lingkungan.
"Konservasi ini penting demi menjaga populasi komodo di taman nasional komodo," katanya.
Menparekraf memastikan wisatawan tetap bisa melihat komodo di Pulau Rinca yang sudah selesai penataannya.
"Kunjungan wisatawan melihat komodo bisa dilakukan di Pulau Rinca. Mukanya sama, badannya juga sama, tampangnya sama, besarnya juga sama tapi kalau mau yang di Pulau Komodo Bapak Presiden meminta pengunjung berkontribusi untuk konservasi," tuturnya.
Baca juga: Meski Ada Aksi Mogok, Edi Pastikan Layanan Pariwisata Labuan Bajo Berjalan Optimal
Menurutnya, kenaikan harga Pulau Komodo dan Pulau Padar tidak lantas mematikan geliat ekonomi karena Taman Nasional Komodo memiliki total 142 pulau.
Sandiaga menegaskan ada beragam destinasi yang bisa dikunjungi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara TImur.
"Seperti kawasan Waterfront Kampung Ujung, Plaza Marina, Goa Batu Cermin, ada Pantai Waecicu, Pulau Kelor, dan lain sebagainya," pungkasnya.
Diketahui pada saat peluncuran aplikasi INISA sebanyak ratusan pelaku pariwisata, dan warga di Labuan Bajo menggelar aksi unjuk rasa penolakan kenaikan tarif.
Aplikasi INISA merupakan platform digital sistem Wildlife Komodo yang bertujuan untuk menjadi sarana manajemen kunjungan ke Pulau Komodo.
Para pendemo tersebut menolak keputusan pemerintah menaikan harga tiket masuk Pulau Komodo.
Baca juga: Peluncuran Aplikasi INISA Ditentang Pelaku Pariwisata Labuan Bajo, PT Flobamora Monopoli Pariwisata
Para pendemo tersebut menolak keputusan pemerintah menaikan harga tiket masuk Pulau Komodo.
Pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan penolakan terhadap kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo dan Pulau Padar.
Mereka sepanjang hari tadi melakukan aksi tidur di jalan raya, sebagai bentuk penolakan mereka.
Massa meminta pemerintah tidak menaikan harga masuk ke Pulau Komodo karena bisa berdampak pada matinya sektor pariwisata dan perekonomian di sana.
Berita Aksi Mogok di Labuan Bajo Lainnya