Bendungan Napun Gete adalah bendungan yang terletak di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Bendungan ini dibangun pada alur Sungai Napun Gete di perbatasan Desa Ilinmedo dan Desa Werang, Kecamatan Waiblama. Bendungan Napun Gete diresmikan oleh Presiden Joko Widodo
Bendungan Napun Gete merupakan bendungan terbesar di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dengan kapasitas tampung air mencapai 11 juta meter kubik.
Bendungan ini akan digunakan sebagai penyuplai air bersih bagi 300 ribu lebih warga Kabupaten Sikka dan juga sebagai sumber irigasi pertanian seluas 300 Hektar.
Baca juga: Warga Tenggelam di Bendungan Napun Gete Sikka Belum Ditemukan, Ini Penjelasan Polisi
Bendungan yang dikerjakan PT. Nindya Karya (Persero) dengan Konsultan Supervisi PT. IKA-INK-VK telah memasuki tahap akhir.
Bendungan dengan kapasitas tampung 11,22 juta m3 dan bermanfaat sebagai suplai irigasi seluas 300 Ha, penyediaan air baku 214 l/dtk dan potensi PLTA 0,71 MWh ini memerlukan waktu pelaksanaan selama 1.470 hari kalender.
Pekerjaan yang sudah mencapai finishing yaitu Bangunan pengelak (Konduit), Bangunan pelimpah (Spillway), Bangunan pengambilan dan Unit Hidromekanikal.
Kepala BWS NT II, Agus Sosiawan kepada wartawan saat ke Sikka mengatakan, terhitung 26 Oktober 2020 secara keseluruhan pembangunan fisik bendungan yang dikerjakan sejak Desember 2016 dengan nilai kontrak Rp 880 miliar.
Korban Pulang Pakai Rakit
Sebelumnya, Seorang pria bernama Gervasius Gedo Gedo (46), warga Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka tenggelam di Bendungan Napun Gete, Selasa 30 Agustus 2022.
Gervanus dikabarkan tenggelam saat menyeberang menggunakan rakit sekitar pukul 19.30 malam Wita.
Kapolres Sikka, AKBP Nelson Felipe Diaz Quintas, melalui Kasie Humas AKP Margono menceritakan kronologi tenggelamnya pria setengah baya itu.
AKP Margono mengatakan, peristiwa nahas ini diterima dari laporan warga yang menyebutkan korban pulang mengikuti upacara adat di Desa Werang.
"Korban pulang mengikuti upacara adat di Desa Werang menuju ke Desa Ilinmedi. Korban menggunakan rakit yang ditarik Bernadus Guking berusia 69 tahun," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Saat menarik rakit korban menuju darat, Bernadus tidak menyadari jika korban sudah menghilang.