Paskah 2023

Surat Gembala Prapaskah dan Paskah 2023 Uskup Ruteng Mgr.Siprianus Hormat, Usung Motto SAE

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SUARAT GEMBALA - Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat, Pr mengeluarkan Surat Gembala Prapaskah dan Paskah 2023. Mengusung motto, SAE (Sejahtera, Adil dan Ekologis).

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo

TRIBUNFLORES.COM, BORONG - Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat, Pr mengeluarkan surat gembala Prapaskah/Paskah 2023.

Isi surat gembala ini diminta untuk dibacakan kepada umat pada Minggu Prapaskah III.

Ada pun isi salinan Surat Gembala Prapaskah/Paskah 2023 yang diterima TRIBUNFLORES.COM dari Komunikasi Sosial (Komsos) Pusat Pastoral (Puspas) Keuskupan Ruteng, Kamis 9 Maret 2023.

Baca juga: Surat Gembala Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat Menyambut Natal 2022

 

“Berilah Aku minum" (Yohanes 4:7).

Para imam, biarawan/wati dan seluruh Umat Allah Keuskupan Ruteng yang dikasihi Tuhan!

Masa prapaskah adalah momentum perayaan kerahiman Allah. Di dalam Kristus Ia menunjukkan kasih-Nya dan terus-menerus mau menghapus dosa kita (Bdk, Rm 5:8). Akan tetapi masa prapaskah juga merupakan momentum pembaharuan komitmen kasih kita. Seruan "Berilah Aku minum" (Yoh. 4:7) adalah seruan untuk pembaharuan komitmen itu.

"Berilah Aku minum" merupakan permintaan Yesus kepada perempuan Samaria di Sumur Yakub. Permintaan itu adalah simbol rintihan orang-orang zaman ini yang terpuruk dalam lembah kesengsaraan mendalam. Yesus menyuarakan duka derita setiap orang yang menjerit akan pembebasan dan pertolongan.

Begitu banyak orang tak bersalah menjadi korban peperangan yang masif dan mengenaskan di berbagai belahan bumi seperti di Ukraina. Puluhan ribu orang terjepit dalam puing-puing kehancuran gempa bumi di Turki dan Syria, dan juga di Cianjur, dalam wilayah tanah air kita. Tak terbilang jumlah orang-orang yang mengalami kemiskinan dan kelaparan akibat resesi ekonomi dunia.

Tak terhitung anak-anak dan perempuan menjadi korban kekerasan di tengah masyarakat dan bahkan di dalam keluarga. Sekian banyak keluarga migran dan anak stunting menderita di keuskupan kita.

Begitu banyak orang zaman ini yang haus akan perhatian, dukungan dan kasih sayang. Melalui mulut Yesus, mereka semua menjerit: berilah aku minum!. Yesus -seperti halnya kepada wanita Samariajuga berpaling kepada kita semua, dan mengetuk hati belarasa kita.

Dia mengajak kita” - semua untuk bergerak menolong semua orang yang menderita. Kita didorong untuk bergandengan tangan merangkai rajutan solidaritas di tengah-tengah dunia yang haus dan lapar ini.

“Berilah Aku minum” adalah juga rintihan Tuhan yang mendorong pastoral Ekonomi Berkelanjutan di Keuskupan kita pada tahun 2023 ini. Program pastoral ini sangatlah kontekstual, sebab data aktual memperlihatkan bahwa sekitar 20 persen warga di Manggarai Raya masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Dalam situasi kemelaratan umat ini, kita dipanggil untuk gencar dan kreatif bersama-sama membangun kesejahteraan ekonomi dan terlibat dalam program mengentaskan kemiskinan di bumi Nucalale ini.

Halaman
12